Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Misterius Ancam Bom Bank Bukopin

Kompas.com - 24/06/2011, 15:55 WIB

BANJARBARU, KOMPAS.com - Kantor cabang pembantu Bank Bukopin Banjarbaru Kalimantan Selatan (Kalsel) di jalan Ahmad Yani Km 36 daerah itu mendapat ancaman bom melalui telepon dari seorang pria tidak dikenal, Jumat (24/6/2011) siang.

Ancaman pria misterius itu disampaikan melalui nomor layanan bank 0511 4781962 sekitar pukul 11.15 Wita dan diterima Koordinator Pelayanan dan Operasi kantor bank setempat, Meiri.

"Pelaku memperkenalkan diri bernama Imam Amrozi seraya menyebutkan sudah menaruh bom di dalam kantor dan akan meledak usai shalat Jumat," ujar Meiri ditemui di luar lingkungan kantornya.

Menurut dia, logat bicara pria misterius itu kurang begitu jelas ditambah suara telepon terputus-putus sehingga dia sempat meminta si penelepon mengulang lagi ucapannya.

"Suara penelepon terputus-putus, seperti sinyal telepon jelek sehingga saya sempat meminta penelepon untuk mengulang ucapannya. Namun, saat mengucapkan ancaman bom, cukup jelas terdengar," ungkapnya.

Usai menerima ancaman bom lewat telepon itu, dirinya langsung menelepon pimpinan dan diarahkan untuk melaporkan Mapolres Banjarbaru yang langsung ditindaklanjuti anggota terjun ke lapangan.

Dipimpin langsung Kapolres Banjarbaru, AKBP Aby Nursetyanto, kantor capem Bank Bukopin yang menempati bagian tengah dari tiga buah bangunan rumah toko, langsung dipasangi garis polisi.

Seluruh pegawai bank yang terletak persis berseberangan dengan kampus Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru itu diminta keluar sambil menunggu anggota Gegana Brimobda Polda Kalsel yang sudah dihubungi.

Sekitar pukul 12.30 Wita, enam anggota Brimobda tiba di tempat kejadian dan segera memasuki bangunan ruko yang dijadikan kantor Bank Bukopin untuk mengecek keberadaan bom yang dilaporkan pria misterius itu.

Petugas yang dilengkapi peralatan khusus pendeteksi bahan peledak didampingi pegawai bank memasuki lantai satu hingga lantai tiga ruko namun tidak menemukan benda mencurigakan didalam bangunan.

Tepat pukul 13.00 Wita, anggota Brimob yang dipimpin Panit 2 Subden 2 Gegana, Bripka Sunardi keluar gedung dan menghampiri Wakapolres, Kompol Siti Zubaidah dan Kabag Ops, Kompol Hubertus Sondy.

Ia melaporkan, bangunan ruko steril dari benda berbahaya sejenis bahan peledak tetapi peralatan deteksi masih menangkap bunyi mencurigakan yang mirip bunyi detak bahan peledak.

Petugas mencurigai bunyi itu berasal dari bangunan ruko di sebelahnya yakni toko Dimensi Baru yang menjual aneka kunci dan bahan bangunan tetapi toko itu tengah tutup karena pemiliknya pindah.

Selanjutnya, petugas menghubungi pemilik ruko yang segera datang sehingga anggota Gegana Brimob langsung mensterilisasi bangunan ruko dan tidak menemukan benda berbahaya yang bisa meledak.

Begitu bangunan ruko dinyatakan steril, anggota Gegana keluar tetapi mendapat informasi lagi dari pegawai bank mengenai bangunan kecil di belakang ruko yang dicurigai asal bunyi mencurigakan tersebut.

Anggota Gegana kembali mendatangi bangunan kecil yang disebutkan dan setelah mengecak tidak menemukan benda berbahaya sehingga menyatakan bangunan ruko steril tepat pukul 14.00 Wita.

Wakapolres Banjarbaru Kompol Siti Zubaidah didampingi Kabag Ops Kompol Hubertus Sondy mengatakan, sesuai pemeriksaan anggota Gegana Brimob, tidak ditemukan benda berbahaya maupun bahan peledak di bangunan ruko itu.

"Anggota Gegana Brimob menyatakan bangunan ruko steril dari bahan peledak dan bunyi mencurigakan itu berasal dari meteran air. Kami masih menyelidiki pelaku dan motif ancamannya," ujar Wakapolres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com