Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Suriah Masuki Turki

Kompas.com - 23/06/2011, 19:26 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Ancaman kekerasan makin merebak di Turki. Pelakunya, aparat keamanan negara. Alhasil, sebagaimana warta AP dan AFP pada Kamis (23/6/2011), ratusan warga Suriah kembali mengungsi ke wilayah Turki.

Tank-tank Suriah, sampai saat ini, telah memasuki kota perbatasan Suriah utara. Kota Khirbet el Joz berada di dekat kamp penampungan sementara yang didirikan di sepanjang perbatasan dengan Turki. Kamp ini didirikan warga Suriah yang ingin menghindari pertempuran di kota Jisr el Shughur.

Para pegiat mengatakan mereka khawatir Pemerintah Suriah akan mengirim tentara guna membongkar kamp tersebut dan melakukan penangkapan. Sekelompok pengungsi menembus pagar berduri dan masuk ke Turki pada Kamis pagi.

Lebih dari 1.300 orang diperkirakan tewas dalam aksi penumpasan terhadap protes massal. Ribuan lainnya dipenjara sejak penumpasan dimulai Maret lalu, demikian kata para aktivis.

Operasi militer di kawasan utara terhadap para pengunjuk rasa menyebabkan ribuan warga Suriah melarikan diri ke Turki. Banyak warga menyeberang, tetapi lebih banyak lagi yang bertahan selama mungkin di wilayah Suriah sebelum terpaksa menyeberang kalau keadaan sudah tidak memungkinkan.

Tentara Suriah dikatakan menyerbu Khirbet al-Jouz Kamis pagi waktu setempat. Tank dan tentara bersenjata tampak di jalanan di seputar daerah tersebut dan penembak jitu bertebaran di atap-atap rumah.

Sebuah menara yang sebelumnya berhiaskan kibaran bendera Turki dipasang warga sebagai ungkapan rasa terima kasih atas bantuan Turki, sekarang mengibarkan bendera Suriah.

Diperkirakan saat ini ada sekitar 10.000 warga Suriah yang mengungsi di kawasan Turki. Mereka diurus oleh Bulan Sabit Merah Turki.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com