Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Tak Dibayar, Buruh Sandera Mobil

Kompas.com - 21/06/2011, 20:42 WIB

WAJO, KOMPAS.com - Gara-gara upah tidak dibayar, buruh PT Sinar Agung Lestari dan PT Multistruktur, yang berada di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, menyandera mobil milik kedua perusahaan tersebut.

Sebelumnya, buruh kedua perusahaan yang bergerak di bidang kontruksi tersebut, sempat mengancam akan melakukan penyitaan kendaraan milik perusahaan jika gaji seluruh buruh tidak dibayarkan.

Eksekusi mobil perusahaan dilakukan buruh setempat Selasa (21/6/2011) pagi tadi sekitar pukul 10.30 Wita. Ikut dalam aksi tersebut sub bagian kontraktor perusahaan setempat.

Selain itu, buruh melakukan aksi mogok kerja dan memblokir akses menuju lokasi perusahaan yang terletak di Sempangnge, Kecamatan Tana Sitolo. "Mobil sepuluh roda milik perusahaan kami sita. Itu karena pihak perusahaan tidak membayarkan upah kami," kata Muchtar, salah seorang dari bagian Sub Kontraktor.

Padahal, kata Muchtar, kedua perusahaan sebelumnya menyanggupi pembayaran upah seluruh karyawan. Kendati sudah berkali-kali didesak oleh para buruh, pembayaran upah yang menjadi hak para buruh tidak juga terealisasi. "Mobil yang kami sita baru akan kami kembalikan jika upah kami sudah dibayarkan," tegas Muchtar.

PT Sinar Agung Lestari dan PT Multistruktur adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontruksi. Sementara upah buruh yang belum terpenuhi mencapai angka Rp 5 miliar.

Saat ini perusahaan yang memperkerjakan 500 karyawan tersebut, tengah mengerjakan proyek Eastern Indonesia National Roads Provement Project (EINRIP), pengaspalan jalan poros Sempangnge menuju Turumpakkae, sepanjang 12 kilometer dengan menggunakan dana hibah dari APBD dan Australia.

Anto, salah seorang buruh membeberkan, macetnya pembayaran upah buruh yang bekerja di bawah naungan 12 sub kontraktor tersebut terjadi sejak bulan Mei lalu. Awalnya para buruh bisa bertahan dengan bersabar sambil menunggu pembayaran upah mereka.

Namun hingga memasuki minggu ke tiga bulan ini, upah yang mereka tunggu belum juga dibayarkan. "Setiap hari kami tetap kerja, tapi upah kami tidak juga dibayarkan. Kalau perusahaan tidak bisa bayar, kami sepakat mobil yang kami sita dijual saja bakal bayar upah kami," katanya dengan nada jengkel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com