Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigran Gelap Ditangkap di Madura

Kompas.com - 19/06/2011, 15:37 WIB

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Anggota Kepolisian Sektor Pasean, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Minggu (19/6/2011) dini hari, berhasil mengamankan sebanyak 36 imigran gelap asal Afganistan. Mereka semuanya pria dewasa dengan identitas yang belum diketahui satu per satu.

Penangkapan dilakukan anggota Polsek Pasean di sebuah rumah milik warga di Desa Tlonto Ares, Kecamatan Pasean, setelah polisi mendengar informasi dari warga setempat. Menurut Kapolres Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Polisi Anjar Gunadi, penangkapan dilakukan dua tahap.

"Pertama kita tangkap sebanyak 27 orang di rumah warga saat mereka sedang istirahat," ujarnya. Mereka langsung digelandang ke Mapolsek Pasean untuk dimintai keterangan. Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi kemudian menangkap kembali 9 rekan mereka di lokasi yang berdekatan dengan lokasi semula. "Semuanya yang berhasil kita tangkap sebanyak 36 orang," tambahnya.

Dijelaskan Anjar Gunadi, para imigran gelap asal timur tengah tersebut akan menuju Australia pada Senin besok. Namun, mereka keburu ditangka polisi. Setelah dilakukan pengembangan, mereka merupakan anggota pusat karantina Bogor, Jawa Barat, yang berhasil melarikan diri. Saat tiba di Pamekasan mereka menaiki bus carteran.

Menurut rencana, ke-36 orang asing itu akan berangkat ke Australia dengan menumpangi kapal milik warga Desa Tlonto Ares yang sudah disewanya. Namun karena cuaca belum memungkinkan, mereka tidak langsung berangkat. Setelah satu per satu mereka dimintai keterangan, mereka langsung dibawa ke Markas Polisi Daerah Jawa Timur untuk menjalani proses selanjutnya.

"Di Polda mereka akan diserahkan ke International Organization for Migration (IOM) yang khusus menangani kasus-kasus imigran gelap," terang Anjar Gunadi.

Saat ditanya keterkaitannya dengan aksi terorisme, Kapolres Anjar Gunadi enggan untuk mengomentarinya. "Kita hanya sebatas pengamanan saja, selebihnya sudah saya serahkan ke Polda dan saya sudah melapor ke Kapolda," ungkapnya.

Sementara itu, Sahenal (35), warga sekitar lokasi penangkapan mengatakan, kedatangan orang-orang berjenggot itu membuat keresahan. Sebab baru-baru ini kasus terorisme di Indonesia semakin marak. "Untuk mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan, keberadaan mereka langsung dilaporkan ke polisi saja," ungkap Sahenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com