Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serbuan Tentara Kepung Pengungsi

Kompas.com - 19/06/2011, 11:12 WIB

BDAMA, KOMPAS.com — Tentara Suriah yang didukung tank dan senjata berat lain menyerbu sebuah kota kecil tak jauh dari perbatasan Turki, Sabtu (18/6/2011). Serbuan itu menyebabkan terputusnya pasokan makanan dan obat untuk hampir 2.000 pengungsi yang menolak meninggalkan negeri itu.

Sebagian besar warga, termasuk kaum perempuan dan anak-anak, mau tidak mau harus menyeberang ke Turki.

Menurut Local Coordination Committees, sebuah organisasi yang mendokumentasikan unjuk rasa antipemerintah, tentara Suriah datang dengan enam tank dan sejumlah kendaraan angkut personel bersenjata memasuki kota Bdama pada Sabtu pagi.

Seorang pengacara di kota itu menyaksikan hal berbeda. "Saya melihat  sembilan tank, 20 jip, dan 10 bus. "Saya lihat ada shabiha (orang-orang bersenjata) membakar dua rumah," kata pengacara bernama Saria Hammouda.

Kota itu hanya berjarak 20 kilometer dari perbatasan Turki. Di situ terdapat sebuah toko roti yang menjadi satu-satunya pemasok roti untuk warga kota lain yang mengungsi dekat perbatasan Turki. Toko obat di kota itu menjadi andalan mereka untuk mendapatkan obat.

"Kami masih memiliki persediaan kentang, beras, dan susu bubuk. Tetapi lama-lama juga habis. Ini hari pertama kami tidak makan roti," kata Jamil Saeb, warga yang bertahan untuk tidak keluar dari Suriah.

Menurutnya beberapa anak mulai sakit, sementara tidak ada persediaan obat. Yang lain memetik apel karena menipisnya pesediaan makanan.

Beberapa perempuan dan anak-anak pun akhirnya mengungsi ke Turki.

"Kami dikepung pagar perbatasan di satu sisi dan di sisi lain ada tentara Suriah. Kami mengharapkan ada bantuan kemanusiaan segera jika Turki tidak memberi bantuan," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com