Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Direkrut Jadi Pembunuh

Kompas.com - 19/06/2011, 08:59 WIB

GUADELAJARA, KOMPAS.com - Usianya baru 16 tahun, tetapi Maria Celeste Mendoza sudah mahir menggunakan senjata. Senjata andalannya adalah Kalashnikov.

Pengakuan remaja itu mengejutkan. Profesinya adalah pembunuh bayaran kartel narkoba Meksiko. Dia dibayar 12.000 peso (Rp 8,5 juta) untuk pekerjaan dua minggu. Gaji itu tiga kali pendapatan rata-rata nasional.

Mendoza merupakan salah satu dari enam perempuan berusia di bawah 21 tahun yang ditangkap militer Meksiko pekan lalu. Mereka diringkus dalam sebuah baku tembak di Guadelajara, kota terbesar kedua di Meksiko.

Remaja putri itu mengaku dilatih menjadi pembunuh untuk Zeta, salah satu kartel narkoba paling brutal di Meksiko. Dia berlatih menggunakan senjata serbu Kalashnikov dan beberapa jenis senjata lainnya.

Meskipun demikian, belum diketahui apakah dia pernah membunuh orang.

Makin tingginya angka pengangguran di kalangan generasi muda dan kemudahan mendapatkan narkoba membuat kaum muda tergiur bergabung dengan geng-geng narkoba yang menjanjikan uang besar dalam waktu singkat.

Pada 2010, 214 anak di bawah umur ditangkap atas kejahatan terkait narkoba. Lompatan angka yang sangat signifikan dibandingkan tahun 2007 yang hanya delapan orang.

"Kejahatan terorganisasi menjadi penyedia lapangan kerja bagi sebagian populasi yang tidak memiliki banyak pilihan," kata Victor Clark-Alfaro, direktur Binational Center for Human Rights di Tijuana.

"Sejak tahun 2000, usia orang yang terlibat dengan organisasi kriminal makin muda. Dalam beberapa tahun terakhir, keterlibatan itu dimulai usia 17 atau 18 tahun," imbuhnya.

Pada Desember 2010, tentara Meksiko menangkap seorang tukang pukul geng narkoba berusia 14 tahun. Namanya Edgar Jimenez alias El Ponchis. Warga negara Amerika Serikat itu mengaku sudah membunuh beberapa orang. Dia melakukannya di bawah pengaruh narkoba.

Seorang anggota kartel La Familia, Miguel Ortiz Miranda yang tertangkap tahun lalu menggambarkan secara detail pelatihan untuk calon tukang pukul mereka.

Katanya, salah satu tesnya adalah mengeksekusi orang dengan cara yang sangat kejam. "Supaya mereka tidak takut saat disuruh memotong tangan atau kaki," Miranda.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com