Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat China Larikan Dana

Kompas.com - 18/06/2011, 03:38 WIB

Masalah korupsi juga menjadi perhatian di India. Negara berkembang ini juga menjadi sarang korupsi pejabatnya.

Masyarakat melancarkan berbagai bentuk protes atas korupsi yang semakin merajalela, terakhir oleh guru yoga terkenal, Swami Ramdev. Dia memprotes ketidakmampuan pemerintah mengatasi korupsi.

Pada pertengahan masa jabatannya yang kedua, Perdana Menteri Manmohan Singh terpukul oleh berbagai skandal korupsi, lemahnya kepemimpinan, dan banyaknya pejabat yang hanya menikmati kekuasaan.

Dalam canda orang-orang di New Delhi, Singh dikatakan akan menunda kebijakan dengan membentuk komisi untuk membuktikan isu-isu yang kurang enak. Skandal-skandal korupsi India membuat perekonomian semakin lemah karena para investor tidak percaya lagi kepada pemerintah.

”Pemerintah telah kehilangan kontrol terhadap agenda yang telah ditetapkan. Lebih serius lagi, hilangnya kontrol itu diikuti dengan penurunan pertumbuhan ekonomi dan merosotnya kepercayaan investor,” ujar Profesor Mahesh Rangarajan dari Universitas Delhi.

Negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Asia itu menetapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun ini. Pertumbuhan India hanya dikalahkan oleh China.

Banyak politisi dan pengusaha yakin serangkaian skandal korupsi, terakhir terkait manipulasi jasa telekomunikasi yang merugikan negara 39 miliar dollar AS, merupakan kendala besar.

Kasus-kasus korupsi ini telah menyebar dan membuat kepercayaan investor menurun. Angka investasi tidak naik sejak Maret. Pertumbuhan produk domestik bruto pada Maret hanya mencapai 6,3 persen, terendah dalam tiga bulanan.

Di sisi lain, tingkat inflasi melaju lebih cepat dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. Pada Mei lalu inflasi mencapai 9,06 persen. Peningkatan inflasi didorong oleh melonjaknya harga pangan dan sektor manufaktur. Bank Sentral India kehabisan langkah untuk mengendalikan inflasi.

”India dapat saja bertumbuh 7 persen tanpa reformasi. Akan tetapi, dalam konteks India, pertumbuhan setinggi ini tidak cukup,” kata Sanjay Mathur, ekonom pada Royal Bank of Scotland di Singapura. Beberapa analis memperkirakan ekonomi India hanya akan tumbuh di bawah 8 persen.

Investasi asing langsung turun sebanyak 28,5 persen pada tahun 2010-2011. Indeks saham juga turun 12 persen sejak pertengahan November ketika skandal korupsi terungkap. (AP/Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com