Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Kekerasan Berlanjut di Sudan

Kompas.com - 18/06/2011, 03:37 WIB

Khartoum, jumat - Situasi di Sudan terus memburuk menjelang kemerdekaan Sudan selatan. Sekitar 30.000 anak yang menjadi korban, dan kini mengungsi, terancam dipisahkan dari orangtua mereka dan bakal mendapat perlakuan buruk.

Kekerasan bakal terus berlanjut karena Sudan utara, Jumat (17/6), berjanji terus menumpas kelompok-kelompok bersenjata yang memihak Sudan selatan. Negara Bagian Kordofa Selatan, daerah kaya minyak yang berada di perbatasan Sudan utara dan Sudan selatan, kini dikuasai kelompok bersenjata proselatan.

Sudan selatan memilih memisahkan diri dari utara lewat referendum Januari lalu. Selatan akan memproklamasikan kemerdekaan pada 9 Juli sebagai puncak dari perjanjian damai tahun 2005. Perjanjian ini mengakhiri dua dasawarsa perang saudara antara utara dan selatan.

Kordofa Selatan, yang dikuasai kelompok-kelompok bersenjata proselatan, diserang oleh militer Sudan utara. Otoritas Sudan utara tampaknya belum mau merelakan Kordofa Selatan, daerah kaya minyak, untuk Sudan selatan.

Pertempuran antara pasukan Sudan utara dan kelompok bersenjata proselatan pecah 5 Juni lalu. Pertempuran melibatkan senjata artileri dan jet tempur. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan, situasi di Sudan makin buruk dan telah menyebabkan 60.000 orang mengungsi.

Kelompok pekerja sosial khusus anak-anak, Save the Children, yang berbasis di London menyebutkan, di antara pengungsi itu terdapat sekitar 30.000 anak. Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Mereka dalam kondisi terancam terpisah dari orangtua, menderita tekanan mental, traumatis, diperlakukan secara buruk, dan dilecehkan.

Presiden AS Barack Obama dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah menyerukan gencatan senjata segera di Kordofa Selatan. Di wilayah ini kelompok-kelompok kemanusiaan amat khawatir korban jiwa terus bertambah. Tidak disebutkan sudah berapa banyak korban jiwa sejak 5 Juni.

Lanjutkan perang

Juru bicara militer Sudan utara, Al-Sawarmi Khaled, mengatakan, tentara akan terus memerangi kelompok bersenjata di Kordofa Selatan, terutama di ibu kota Kadugli dan sekitarnya.

”Kami akan melanjutkan operasi militer sampai kelompok bersenjata itu dipukul mundur,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com