Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Lindungi Teroris Besar Lain

Kompas.com - 17/06/2011, 03:15 WIB

ISLAMABAD, KAMIS - Tidak hanya pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, otoritas Pakistan diyakini juga membiarkan pemimpin besar kelompok teroris lain ”hidup tenang” tanpa gangguan di wilayahnya.

Padahal, sosok Fazle-ur-Rahman Khalil, pemimpin kelompok militan Harakat-ul-Mujahedeen, diyakini jauh lebih kuat dan berpengaruh. Bahkan, sampai-sampai Osama sendiri merasa harus berkonsultasi sebelum mengeluarkan fatwa menyerang seluruh kepentingan AS.

Fakta itu disampaikan seorang pejabat senior Pakistan, yang meminta identitasnya dirahasiakan, Kamis (16/6). Belakangan keberadaan Khalil di Islamabad, Pakistan, juga dibenarkan oleh salah seorang pejabat Barat yang bertugas di negeri itu.

Organisasi Khalil dikenal memang dekat dengan Al Qaeda. Kaliber dan sepak terjangnya sendiri sangat terkenal. Khalil-lah yang selama ini mengirim para anggota mereka ke India, Afganistan, Somalia, Chechnya, dan Bosnia.

Otoritas Pakistan disebut-sebut sangat paham keberadaan Khalil selama ini di wilayahnya. Namun, mereka memilih membiarkan dia tidak terganggu.

Hal serupa juga dilakukan Pemerintah Pakistan ketika membiarkan wilayahnya menjadi tempat berlindung kelompok milisi Kashmir, yang oleh militer dan intelijen Pakistan dimanfaatkan untuk menyerang India.

Keberadaan Khalil diyakini sangat berguna bagi Pemerintah Pakistan mengingat akses dan kontaknya yang sangat luas di antara kelompok militan di Pakistan.

Selama ini Pemerintah Pakistan dinilai bermain di ”dua kaki”. Mereka memerangi kelompok militan tertentu dan melindungi kelompok yang lain. Praktik seperti itu diyakini bahkan masih terus dilakukan pasca-kematian Osama oleh serangan militer AS, awal Mei lalu.

Lebih lanjut Kongres AS mengancam akan memotong habis bantuan dana ke Pakistan pasca-kematian Osama, yang belakangan diketahui bersembunyi setidaknya selama lima tahun di kota Abbottabad, Pakistan.

Sepak terjang Khalil dikenal dunia karena dianggap bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap Konsulat AS di Karachi tahun 2002. Dia juga diketahui memiliki hubungan jaringan dengan kelompok Haqqani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com