Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Warga Korut Membelot ke Korsel

Kompas.com - 15/06/2011, 19:40 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Sembilan warga Korea Utara membelot ke Korea Selatan menggunakan perahu melintasi perbatasan Laut Kuning yang sedang dilanda ketegangan pekan lalu, demikian dilaporkan kantor berita Yonhap, Rabu (15/6/2011).

Pembelotan itu terjadi saat ketegangan dua Korea di lintas perbatasan itu mencapai puncak tertinggi, setelah Korea Utara (Korut) yang komunis itu berikrar tidak akan berurusan lagi dengan pemerintah konservatif Korea Selatan (Korsel).

Yonhap, yang mengutip seorang pejabat pemerintah Seoul yang tidak disebutkan namanya, mengatakan sembilan warga Korut itu tiba di pulau kecil Udo, timur pulau perbatasan Yeonpyeong, Sabtu lalu. "Mereka menyatakan keinginan untuk membelot," kata pejabat itu yang dikutip Yonhap.

Tidak ada konfirmasi resmi segera mengenai hal itu. Yonhap mengatakan para pejabat intelijen dan militer sedang menyelidiki rute yang dilalui kesembilan orang itu dan motif mereka untuk datang ke Korsel.

Satu kapal yang membawa warga-warga Korut yang hanyut melintasi perbatasan Laut Kuning akibat kabut tebal Februari lalu menimbulkan konflik selama beberapa minggu.

Seoul memulangkan 27 dari 31 orang di kapal itu tetapi menolak menyerahkan empat orang lainnya, dengan mengatakan mereka bebas memilih untuk tinggal di Korsel. Pyongyang mengeluh bahwa ke empat orang itu ditekan dan diminta para keluarga mereka untuk pulang.

Menteri Pertahanan Korsel Kim Kwan Jin, Senin (13/6/2011) mengatakan, Korut kemungkinan akan melancarkan satu "provokasi yang mengejutkan" setelah serangkaian ancaman keras dalam pekan-pekan belakangan ini.

Setelah beberapa bulan relatif tenang, Korut menggunakan retorikan yang lrbih keras terhadap pemerintah Korsel sejak akhir Mei - menyebut negara itu sebagai boneka Amerima Serikat berusaha meningkatkan konfrontasi.

Korut mengumumkan pihaknya tidak akan berurusan dengan pemerintah Korsel dan mengecam trhadap apa yang disebut pendekatan rahasia oleh Seoul bagi perundingan tingkat tinggi.

Militernya juga mengancam akan melakukan pembalasan kecuali Seoul menghukum tentara yang menggunakan foto-foto dinasti yang menguasai Pyongyang sebagai target-target yang akan ditembak. Perbuatan itu telah dibatalkan.

Hubungan lintas perbatasan memburuk setelaah Presiden Korsel Lee Myung Bak berkuasa Februari 2008 dan mengaitkan bantuan besarya pada perlucutan senjata nuklir tetangganya itu.

Hubungan kembali mendingin setelah Korsel menuduh Korut terlibat dalam tenggelamnya sebuah kapal perangnya Maret 2010 yang menewaskan 46 awaknya.

Korut membantah terlibat dalam kasus tenggelamnya kapal itu. Tetapi negara itu menembak satu pulau perbatasn Korsel November tahun lalu, menewaskan dua marinir dan dua warga sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com