Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Siagakan Pasukan Militer

Kompas.com - 15/06/2011, 02:52 WIB

SEOUL, SELASA - Belajar dari berbagai serangan dan aksi provokasi Korea Utara, Kementerian Pertahanan Korea Selatan kali ini memastikan kesiapannya. Korsel telah membentuk tim dan jalur komando khusus, yang memungkinkan Korsel langsung bereaksi dan menyerang balik Korut.

Menurut Kemhan Korsel, Selasa (14/6), Seoul, tim dan jalur khusus itu dipimpin langsung panglima perang, Kepala Staf Gabungan Militer Korsel. Panglima ini akan memimpin operasi militer, termasuk pasukan yang ditempatkan di lima titik di pulau-pulau yang menjadi garis terdepan Negeri Ginseng itu.

”Kami telah menyiapkan lebih banyak meriam jenis K-9 dan radar pemburu senjata artileri. Jalur komando akan memperkuat kemampuan pertahanan kami,” demikian pernyataan tertulis Kemhan Korsel.

Sejumlah kapal perang dan jet tempur juga dikerahkan untuk bisa melakukan serangan dalam waktu yang jauh lebih cepat jika Korut melancarkan serangan. Untuk melindungi para warga sipil, Kemhan Korsel juga membangun lebih banyak bungker atau perlindungan bawah tanah hingga akhir tahun ini.

Kemhan Korsel menambahkan, pihaknya juga menyiapkan pangkalan khusus untuk skuadron helikopter penyerang di salah satu pulau garis pertahanan terdepan tadi.

Dalam sejumlah insiden sebelumnya militer Korsel, Kemhan juga menjadi sasaran kecaman rakyat karena dinilai tidak mampu merespons cepat serangan artileri Korut. Serangan terakhir Korut dilancarkan ke Yeonpyeong, sebuah pulau berpenghuni pada November tahun lalu.

Empat orang, termasuk warga sipil, tewas dalam kejadian itu dan puluhan bangunan hancur akibat ”hujan” peluru artileri Korut ketika itu.

Pihak Korsel kemudian bersumpah bakal balik menyerang dengan lebih keras pada masa mendatang, termasuk dengan mengerahkan kekuatan udara.

Benturan antarmiliter kedua negara kerap terjadi di perairan Laut Kuning. Insiden mematikan antarkedua Korea terjadi beberapa kali, yakni pada 1999, 2002, dan November 2009.

Korsel juga pernah menuduh Pyongyang menorpedo kapal perangnya. Dalam insiden yang terjadi di dekat perbatasan pada Maret 2010 itu sebanyak 46 pelaut tewas. Tuduhan itu dibantah Korut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com