Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Suka Bikin Heboh

Kompas.com - 14/06/2011, 21:55 WIB

KOMPAS.com - URUSAN dagang sapi memang suka bikin heboh. Apalagi sejak televisi Australia menayangkan rekaman investigasi sebuah organisasi nonpemerintah, tentang penyembelihan sapi yang dinilai tidak berperikehewanan di sejumlah rumah potong hewan di Indonesia.  

Eksportir sapi mengancam menghentikan pengiriman ke Indonesia. Sementara di Indonesia, berbagai pihak mulai peternak kecil sampai Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan bersyukur dengan moratorium ekspor sapi Australia, yang memberi harapan baru bagi upaya swasembada daging nasional.  

Saat ditanya wartawan soal polemik sapi ini seusai pertemuan teknis Bantuan untuk Perdagangan kawasan Asia di Jakarta, Selasa (14/6/2011), Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Pascal Lamy, menjawab dengan bijak. Dia mengatakan, polemik penyembelihan sapi Indonesia dan Australia harus dibicarakan bilateral. Negara produsen punya hak melarang ekspor, jika ada sesuatu hal yang membahayakan masyarakat sepanjang ada bukti kuat atas dugaan itu.  

"Tetapi harus proporsional dan melihat kondisi setempat. Prinsip dasar penanganan kasus seperti ini di WTO adalah, mendiskusikannya secara bilateral," ujar Lamy.  

Adapun Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, mengatakan, Indonesia telah memiliki standar halal yang sudah memasukkan prinsip kesejahteraan hewan. Mari mengulang soal halal ini sampai beberapa kali untuk menegaskan komitmen pemerintah.  

 

"Kami yakin, hanya sedikit rumah potong hewan yang melakukan apa yang dituduhkan. Masih lebih banyak rumah potong hewan yang memenuhi standar dan kami sedang mendata mereka," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com