Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Tentara Bertutur soal Tragedi

Kompas.com - 12/06/2011, 04:50 WIB

”Persis di depan saya, seorang tentara profesional menggunakan pisau untuk menyerang warga sipil untuk sebuah alasan yang tidak jelas.”

Mohammed, suatu waktu pada pekan lalu, juga kebetulan melintasi Saraqib, kota yang dekat dengan Idlib. Di sana seorang milisi, dia sebut dengan nama Shabih melepas begitu saja tembakan ke arah warga sipil.

”Saat mereka mulai menembaki warga, saya langsung membuang senjata dan melarikan diri,” katanya seraya menambahkan bahwa 25 orang tewas pada kejadian tanggal 7 Juni lalu.

Ahmed, saudara kandung Mohammed, juga melakukan desersi. Ahmed menuturkan tragedi di negaranya. Ahmed menyaksikan tragedi serupa di Homs, sebuah kota di utara Damaskus, ibu kota Suriah.

”Setelah menyaksikan mereka menembaki warga sipil, saya langsung berpikir bahwa aparat akan membunuh siapa saja,” lanjut Ahmed. ”Jika ada tentara yang menolak perintah, mereka juga langsung menembak tentara itu.”

Walid al-Khalaf, tentara desertir keempat, mengonfirmasikan tragedi serupa. ”Kami melihat ada enam orang yang mencoba melarikan diri, tetapi para komandan kami langsung menembaki mereka,” kata Walid al-Khalaf.

Ketimbang memasuki Homs pada hari Kamis lalu, Walid al-Khalaf mengatakan, lebih bagus melarikan diri bersama 15 rekannya sesama tentara.

”Saya sadar, jika kami memasuki Homs, kami juga harus membunuh banyak orang. Kami memilih jalan lain, melarikan diri,” ujarnya.

Eksodus berlanjut

Hingga hari Sabtu, warga Suriah terus melakukan eksodus ke Turki. Diberitakan bahwa selama 24 jam hingga Sabtu siang waktu setempat, sudah sekitar 4.000 warga Suriah yang memasuki Turki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com