Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Suriah Biang Keladi Pengungsian

Kompas.com - 10/06/2011, 17:51 WIB

KOMPAS.com - Kekerasan bersenjata dengan alasan menumpas pemberontak oleh tentara Suriah diduga menjadi pemicu makin membesarnya gelombang pengungsian ke Turki. Menurut warta AP dan AFP pada Jumat (10/6/2011), tentara Suriah tengah melancarkan operasi militer di kota Jisr al-Shughour berikut kawasan sekitarnya. Dengan sandi operasi pemulihan, tentara Suriah menganggap kota itu merupakan basis pemberontak.

Alhasil, operasi itu meningkatkan pengungsian rakyat ke Turki.  Pemerintah Turki menyebutkan lebih dari 2.000 warga Suriah sudah melintasi perbatasan sebagai antisipasi atas yang disebut sebagai operasi pemulihan di Jisr al-Shughour. Sebelumnya pemerintah Suriah mengatakan 120 tentara di kota sebelah barat laut itu tewas.

Damaskus menuding kelompok bersenjata yang menewaskan 120 tentara tersebut. Tapi, ada laporan yang menyebutkan terjadi pemberontakan di kalangan aparat keamanan.

Sejatinya, perlawanan di Jisr al-Shughour merupakan ancaman berat bagi Presiden Bashar al-Assad Pemerintah lokal mengatakan warga setempat yang meminta campur tangan pemerintah untuk memulihkan perdamaian dan ketenangan di kota itu.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan 1.100 orang lebih tewas dalam aksi unjuk rasa di Suriah sejak Maret yang menentang kepemimpinan Presiden Assad.

Pergolakan di Suriah ini menyebabkan perbedaan pendapat di kalangan Dewan Keamanan PBB. Perancis dan Inggris mengusulkan sebuah resolusi untuk mengecam aksi pemerintah, namun tidak mendapat dukungan sepenuhnya. Brasil, China, dan Rusia berpendapat bahwa resolusi seperti itu -yang tidak diikuti tindakan nyata- justru bisa memperburuk ketegangan di kawasan Timur Tengah yang sedang bergejolak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com