Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Korsel Berantas Pengaturan Skor...

Kompas.com - 10/06/2011, 03:51 WIB

Kasus perjudian sepak bola di Korea Selatan, yang menghebohkan, terbongkar oleh aparat hukum setempat. Sindikat perjudian, yang beroperasi dengan mengatur skor pertandingan, tersebut melibatkan pemain sepak bola profesional.

Kejaksaan Korsel, Kamis (9/6), menjatuhkan dakwaan terhadap 12 orang yang terlibat dalam skandal pengaturan skor pertandingan di Liga Korea Selatan atau K-League. Dari 12 orang tersebut, 10 orang di antaranya adalah pemain. Para pemain diduga telah menerima uang dari beberapa bandar judi dengan tujuan mengatur skor pertandingan pada April 2011.

Menurut juru bicara pihak kejaksaan kota Changwon, delapan pemain yang menerima uang itu berasal dari klub Daejeon Citizen. Salah satu pemain Daejeon Citizen menerima uang sebesar 120 juta won (110.600 dollar AS atau sekitar Rp 884 juta), lalu membagikannya kepada tujuh pemain lainnya.

Setelah uang berpindah tangan, dibuatlah kesepakatan bahwa Daejeon Citizen harus ”mengalah” dalam pertandingan melawan Pohang Steelers tanggal 6 April 2011. Benar saja, Daejeon Citizen ”kalah telak” 0-3 dari Pohang Steelers.

”Pemain belakang Daejeon Citizen sengaja tidak menghentikan striker Pohang Steelers walaupun mereka sebenarnya bisa. Mereka pura-pura mencoba menghentikan striker lawan. Striker Daejeon tidak bermain agresif dan sengaja membuang bola untuk menghindari gol,” kata pimpinan jaksa Kwak Kyoo-hong seperti dikutip oleh kantor berita Yonhap.

Seorang pemain Pohang Steelers ikut dijatuhi dakwaan. Penyebabnya, si pemain tidak berlaga dalam pertandingan tanggal 6 April, tetapi ia malah memasang taruhan untuk pertandingan yang sudah ia ketahui bagaimana akhirnya dari bisik-bisik sesama pemain. Pemain itu telah menerima hukuman setimpal: dipecat dari klubnya.

Pemain Gwangju

Seorang pemain dari klub Gwangju FC juga didakwa menerima uang 100 juta won dari bandar judi. Si bandar judi ingin mengatur hasil pertandingan Gwangju FC melawan Busan I’Park pada 6 April 2011. Namun, pihak kejaksaan belum yakin apakah uang tersebut sudah dibagi-bagikan kepada pemain Gwangju FC yang lain atau belum. Faktanya, telah terjadi kecurangan dalam pertandingan tersebut.

Dua bandar judi yang terbukti memberikan uang juga telah dijatuhi dakwaan sebelum penyelidikan mengarah ke para pemain. Tim jaksa Korsel menyatakan, mereka akan menyelidiki tiga pertandingan Liga Korea Selatan tahun 2010 yang diduga telah diatur bandar judi.

Jika Korsel sangat serius memberantas perjudian di dunia sepak bola mereka, bagaimana dengan Indonesia? (AFP/WAD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com