Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aisha Khadafy: NATO Penjahat Perang

Kompas.com - 08/06/2011, 07:11 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com — Putri pemimpin Libya Moammar Khadafy, Aisha Khadafy, mengajukan tuduhan kejahatan perang terhadap NATO di Belgia. Dia menyatakan aliansi militer itu dengan sengaja telah menjadikan warga sipil sebagai sasaran sehingga menewaskan anak perempuannya dan anggota lain keluarganya.

Pengaduan itu terkait dengan serangan bom udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke Tripoli pada 30 April lalu. Serangan udara tersebut, menurut para pejabat Libya, menewaskan putra bungsu dan tiga cucu Khadafy. "Keputusan oleh NATO untuk menyerang rumah warga sipil di Tripoli itu merupakan kejahatan perang," kata Luc Brossollet, salah seorang pengacara Aisha Khadafy, Selasa (7/6/2011). Pengaduan itu diajukan pada jasa penuntutan di Brussels dan seorang hakim federal.

"Aisha Khadafy itu, dalam kapasitasnya sebagai seorang ibu, tante dan saudara perempuan, sangat menderita karena tak dapat disangsikan terkait dengan (pengeboman 30 April) itu," demikian pernyataan surat pengaduan tersebut. Saudara laki-laki Aisha, Seif al-Arab Gaddafi (29); anak perempuannya yang berusia empat bulan, Mastoura; dan kemenakan laki-lakinya, Seif dan Carthage, keduanya berusia dua tahun, tewas dalam serangan tersebut, menurut para pejabat di Tripoli.

Barat sejauh ini meragukan jatuhnya korban keluarga Khadafy itu, sementara para wartawan asing menyatakan mereka tak bisa membuktikannya karena keterbatasan gerakan mereka. "Sasaran itu adalah bangunan sipil, didiami oleh warga sipil dan bukan pos komando ataupun pusat kendali militer rezim Libya," demikian bunyi pengaduan itu.

Brossollet mengatakan, para komandan NATO menyadari sepenuhnya sasaran itu ketika merencanakan serangan tersebut. Pengaduan tersebut diajukan di Belgia, menurut pengacara Aisha Khadafy, karena pengadilan Belgia memiliki jurisdiksi atas NATO mengingat aliansi militer tersebut bermarkas besar di Brussels, Belgia.

NATO mulai melakukan serangan udara terhadap berbagai tempat di Libya setelah sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB mengesahkan penggunaan pasukan militer untuk melindungi warga sipil dari serangan rezim Khadafy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com