Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

120 Tentara Suriah Tewas

Kompas.com - 08/06/2011, 03:00 WIB

Kairo, Kompas - Aksi pertumpahan darah terjadi di distrik Jisrash Shugur, Provinsi Idlib, di barat daya Suriah. Dalam aksi hari Senin (6/6) itu 120 tentara Suriah tewas akibat serangan vandalis.

Ini adalah keadaan terburuk sejak gerakan antipemerintah meletus pada Maret 2011. Otoritas Suriah mengklaim sebanyak 120 aparat keamanan tewas karena terperangkap dan terjebak serangan vandalis atas kantor pos dan kantor-kantor aparat keamanan.

Para aktivis hak asasi manusia di Suriah menyebutkan, 37 warga sipil juga tewas oleh tembakan aparat keamanan di distrik Jisrash Shugur sejak hari Sabtu.

Berita ini kemudian menimbulkan polemik yang simpang siur. Pemerintah mengatakan, para tentara itu tewas akibat ulah vandalis. Namun, para aktivis HAM Suriah meragukan klaim otoritas.

Menurut aktivis, 120 aparat keamanan Suriah itu mendapat sanksi hukuman mati karena membangkang perintah dari atasan untuk menembaki penduduk sipil pemrotes.

Saksi mata yang dikutip stasiun televisi Al-Jazeera juga mengungkapkan, tidak ada bentrok senjata di Jisrash Shugur sepanjang hari Senin lalu. Kota Jisrash Shugur relatif tenang hari Senin setelah sebagian besar penduduk mengungsi ke luar kota. Mereka takut ditembaki aparat keamanan seperti yang terjadi pada Minggu lalu.

Distrik Jisrash Shugur dikepung dengan tank dan kendaraan lapis baja pekan ini.

Al-Jazeera juga menayangkan seorang tentara Suriah bernama Abdul Razaq Tallas yang membelot.

Tak mau menembak warga

Tentara Suriah itu membelot karena tidak mungkin melaksanakan perintah membunuh rakyat sendiri. Ia menyerukan militer Suriah membelot dan bergabung dengan revolusi rakyat untuk menumbangkan Presiden Bashar Assad.

Di kota Idlib, aparat keamanan, Senin malam lalu, membubarkan sekitar 1.500 pengunjuk rasa. Di Desa Jabla dekat kota pantai Latikia, sedikitnya dua warga sipil tewas akibat tembakan aparat.

Lembaga Mirsad untuk HAM Suriah mengungkapkan, aparat keamanan menembaki pengunjuk rasa di depan kantor partai Baath di kota Deir Ezzor yang menewaskan tiga warga.

Amnesty International meminta PBB menjatuhkan sanksi terhadap Suriah mengingat korban tewas dalam jumlah besar selama tiga hari terakhir ini. Direktur Amnesty untuk Wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara Philip Luther mengatakan, jumlah korban tewas di Suriah telah mencapai jumlah yang tidak bisa ditoleransi lagi dan Dewan Keamanan PBB masih berdiam diri soal isu itu.

Menteri Dalam Negeri Suriah Muhammad Ibrahim Shasar menegaskan, otoritas akan bertindak tegas dan tak akan berpangku tangan melihat serangan bersenjata yang bertujuan membuat kekacauan negara.

Menurut kantor berita Suriah, SANA, para aparat keamanan itu tewas ketika dalam perjalanan menuju Jisrash Shugur untuk menolong penduduk dari ancaman dari geng bersenjata. Geng itu dituduh mencuri dinamit seberat 5 ton dan dipakai menyerang aparat pemerintah.

SANA memberitakan, aparat keamanan tambahan kini sedang menuju distrik Jisrash Shugur untuk melindungi penduduk sipil yang mencari perlindungan di kantor-kantor polisi.

Kantor berita itu juga memberitakan, aparat keamanan dan polisi kini sedang mengepung sejumlah rumah tempat berlindung geng bersenjata. Geng terlatih bersenjata otomatis, granat tangan, dan roket mengambil tempat di atap-atap rumah untuk menembaki penduduk sipil dan aparat keamanan. (MTH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com