Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawat Demonstran, Dokter Diadili

Kompas.com - 07/06/2011, 10:48 WIB

DUBAI, KOMPAS.com — Puluhan dokter dan perawat Bahrain diadili karena merawat para demonstran antipemerintah yang terluka dalam demonstrasi di Manama, Bahrain, Senin (6/6/2011).

Dengan mengobati para penentang pemerintah, mereka didakwa berpartisipasi dalam upaya penggulingan pemerintah negara monarki tersebut.

Dakwaan lain terhadap ke-47 petugas medis itu adalah membahayakan publik dengan cara menyebarkan kabar buruk serta menolak memberi perhatian terhadap pasien dari kelompok Sunni.

Sidang yang berlangsung tertutup itu digelar di bawah undang-undang darurat yang berlaku sejak pertengahan Maret. Penuntut umumnya berasal dari unsur militer, sedangkan hakim berasal dari militer dan sipil.

Undang-undang darurat itu diberlakukan untuk menumpas demonstrasi besar-besaran yang dilakukan selama berminggu-minggu oleh warga Syiah yang merupakan penduduk mayoritas Bahrain. Mereka menuntut kebebasan, persamaan hak, dan pemerintahan yang dipilih rakyat.

Para petugas medis itu berulang kali menegaskan bahwa mereka bekerja secara profesional, yakni merawat semua pasien. Mereka menolak klaim pemerintah yang menyebut mengobati para demonstran berarti mendukung gerakan mereka.

Militer Bahrain mengambil alih Salmaniya Medical Complex di ibu kota Manama, tempat para demonstran dirawat. Mereka menuduh kompleks medis itu digunakan untuk menggalang demonstrasi dan aktivitas politik ilegal lainya. Mereka juga menuduh ke-47 dokter dan perawat yang diadili itu memiliki senjata, melakukan penyerangan dan penggelapan.

Para dokter dan pasien di Salmaniya mengatakan, tentara dan polisi melakukan interogasi dan penahanan di kompleks rumah sakit itu. Akibatnya, banyak demonstran terluka yang tidak berani berobat karena takut ditangkap.

Beberapa organisasi hak asasi manusia internasional mengecam tindakan Pemerintah Bahrain terhadap para petugas medis. Mereka menuduh pemerintah sengaja membidik dokter dan perawat karena merawat demonstran penentang pemerintah.

Demonstrasi yang berlangsung sejak pertengahan Februari itu telah menewaskan setidaknya 31 orang. Empat orang di antaranya adalah pendukung kelompok oposisi yang meninggal saat ditahan.

Pihak berwenang juga menahan ratusan demonstran, pemimpin oposisi, aktivis hak asasi manusia, atlet, dan profesional yang semuanya dari kelompok Syiah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com