Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IAEA Endus Nuklir Suriah

Kompas.com - 06/06/2011, 19:27 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Suriah masih bergejolak. Kelompok pro dan anti-demokrasi masih saling beradu kekuatan.

Namun demikian, catatan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) boleh dibilang mengejutkan. Pasalnya, IAEA mengendus adanya aktivitas nuklir di Suriah.

Kesimpulan IAEA menunjukkan kalau fasilitas di Suriah yang sempat dihancurkan dalam serangan Israel pada 2007 adalah reaktor nuklir. Tapi, Suriah menegaskan tempat itu merupakan situs militer nonnuklir.

Amerika Serikat dan sekutunya mendesak agar Damaskus dilaporkan ke Dewan Keamanan PBB namun beberapa negara menentangnya. Israel membombardir fasilitas di gurun itu yang diduga sebuah reaktor dekat Deir Alzour, Suriah timur laut pada September 2007.

Sebanyak 35 anggota dewan gubernur IAEA mengadakan pertemuan selama seminggu di markas organisasi itu di Wina, Austria. Dalam sambutannya kepada dewan, Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano mengatakan Suriah tidak bekerja sama dalam kasus Deir Alzour ini meskipun telah diberikan waktu yang cukup.

Namun, katanya, Komisi Energi Atom Suriah telah mengirimkan sebuah surat dan pembahasannya masih berlanjut. Amano juga mengatakan penghancurkan fasilitas yang diduga dilakukan Israel adalah hal yang sangat disesalkan. "Dari pada menggunakan kekerasan kasus ini seharusnya dilaporkan ke IAEA," katanya.   Sementara itu, muncul rasa frustrasi di kalangan diplomat yang sudah berusaha keras meminta akses ke situs di Suriah tersebut dalam tiga tahun ini. Namun, diplomat lainnya enggan mengusulkan resolusi dengan mengatakan Suriah menawarkan kerja sama. Selain itu karena pergolakan di Suriah sekarang mungkin bukan saat tepat menerapkan tekanan.

Suriah merupakan penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir yang memberikan hak anggotanya memperkaya bahan bakar untuk pembangkit listrik nuklir di bawah pengawasan IAEA. Tapi, Suriah juga penandatangan kesepakatan keselamatan nuklir dengan IAEA yang mewajibkan negara itu memberitahukan lembaga PBB ini jika membangun fasilitas nuklir baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com