Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Yaman Dilarikan ke Arab Saudi

Kompas.com - 05/06/2011, 13:48 WIB

RIYADH, KOMPAS.com — Tampuk pemerintahan Yaman diserahkan ke tangan Wakil Presiden Abed Raboo Mansour Hadi sejak Sabtu (4/6/2011), CNN mengutip juru bicara pemerintah, Abdu Ganadi. Transfer kekuasaan itu diduga terkait kondisi kesehatan Presiden Ali Abdullah Saleh pascaserangan roket ke masjid di kompleks Istana Presiden, Jumat (3/6/2011).

Saat serangan terjadi, Saleh dan para pejabat tinggi negara beribadah shalat Jumat. Akibatnya, tujuh orang tewas dan beberapa elite pemerintahan terluka. Pemerintah Yaman memastikan Saleh "terluka ringan di kepala".

Namun, sebuah sumber yang dekat dengan Pemerintah Arab Saudi mengatakan, kondisi Saleh lebih serius daripada yang diumumkan Pemerintah Yaman. Presiden yang dituntut mundur itu sudah berada di salah satu rumah sakit di Riyadh sejak Sabtu tengah malam.

Kabar itu dibantah pejabat Yaman. "Saleh masih dirawat di salah satu rumah sakit militer di Sanaa," ujar Yaser Yamani, Wakil Wali Kota Sanaa, kepada televisi pemerintah. Namun, sumber Saudi itu memastikan Saleh langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat begitu pesawatnya mendarat di Saudi.

Pascaserangan, Saleh belum pernah tampil di depan publik. Hanya pidatonya yang ditayangkan oleh televisi pemerintah, itu pun hanya suaranya yang diperdengarkan. Dalam pidato itu, dia menyatakan dirinya sehat dan hanya mengalami "luka gores di kepala".

Sebelumnya, lima pejabat tinggi Yaman yang juga menjadi korban serangan telah diterbangkan ke Saudi untuk menjalani pengobatan, kantor berita Yaman, SABA, melaporkan, Sabtu (4/6/2011).

Kelima pejabat itu adalah Perdana Menteri (PM) Ali Mujawar, Deputi PM Rashad al-Alimi dan Sadeq Amin Abu Rasand, Ketua Dewan Syura Abdul Aziz Abdul Ghani dan, Ketua DPR Yahya Al-Raee.

Sementara itu, sebagai respons atas serangan ke Istana Presiden, aparat keamanan menggempur rumah Sadeq al-Ahmar, pemimpin suku yang dituduh berada di balik serangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com