Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen NATO: Khadafy Tinggal Tunggu Waktu

Kompas.com - 02/06/2011, 13:14 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal NATO Jenderal Anders Fogh Rasmussen, Rabu (1/6/2011), mengatakan, kepergian pemimpin Libya Moamar Khadafy dari kekuasaan hanya masalah waktu dan masyarakat internasional harus siap menerima era pasca-Khadafy.     

"Masalahnya bukan apakah Khadafy akan pergi, tapi kapan....  Itu dapat terjadi dalam waktu dekat. Bisa saja besok,"  kata Rasmussen pada forum yang diadakan Carnegie Europe di Brussels, Belgia, sebagaimana dilaporkan Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.     

Upaya penengahan internasional mengenai Libya tak membuat kemajuan, sementara NATO meningkatkan serangan udaranya terhadap pasukan Khadafy.     

Rasmussen mengatakan, NATO memutuskan memperpanjang misinya di Libya selama 90 hari lagi dan akan meningkatkan tekanan militer "selama diperlukan" guna melicinkan jalan bagi penyelesaian politik. Pemimpin NATO itu mengatakan tak melihat peran besar bagi aliansi 28 negara tersebut setelah NATO menyelesaikan operasinya, yang mendapat mandat PBB.     

"Tapi segera setelah Khadafy pergi, masyarakat internasional harus membantu rakyat Libya memastikan peralihan menuju demokrasi secara damai dan teratur. Dan, pemerintah tersebut harus mulai merencanakan dan menyiapkan hari itu," katanya.

Selain itu, Rasmussen mengatakan, NATO sangat layak untuk membantu Libya memperbarui sektor militernya. "Kami siap berbagi keahlian serta pengalaman kolektif kami, juga untuk keuntungan Libya....  Saya dapat membayangkan pemberian bantuan dalam membangun kementerian pertahanan baru di Libya, kepala staf gabungan, dan lembaga keamanan nasional," katanya.     

Sementara itu, dari Tripoli dilaporkan sedikitnya selusin ledakan, Kamis (2/6/2011), mengguncang ibu kota Libya tersebut, yang menjadi sasaran serangan udara NATO selama lebih dari satu pekan sekarang. Sebanyak enam ledakan terjadi sekitar pukul 00.35 waktu setempat (05.35 WIB) dan diikuti oleh beberapa ledakan lagi beberapa menit kemudian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com