Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia: Stop Ekspor ke Indonesia!

Kompas.com - 02/06/2011, 08:27 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com Masyarakat Australia mendesak pemerintahnya untuk mengakhiri ekspor hewan ternak ke Indonesia setelah adanya laporan tentang penyiksaan ternak.

Seruan itu muncul setelah penyelidikan oleh Kelompok Hak-hak Binatang Australia, yang mengikuti pengiriman ternak sejak dari dermaga di Australia hingga ke rumah potong hewan di Indonesia. Mereka mengungkapkan adanya perlakuan brutal, seperti ternak dicambuk, ditendang, dan dibuat berdarah hingga akhirnya tewas.

"Animals Australia melakukan penyelidikan setelah sebuah industri peternakan melaporkan adanya perlakuan tidak layak," demikian menurut Glenys Oogjes dari Kelompok Hak-hak Binatang sebagaimana dilaporkan CNN, Rabu (1/5/2011). "Animals Australia memfilmkan penyiksaan yang terjadi di 11 rumah potong, termasuk pada malam hari, dengan bantuan pekerja Indonesia di rumah-rumah potong tersebut," kata Oogjes.

"Tujuan utama kami adalah membuktikan apa yang kami baca dalam laporan industri, apakah memang seburuk yang kami dengar," katanya. "Tujuan kami adalah mengungkap kepada publik Australia apa yang terjadi dengan ternak kami yang dikirim ke Indonesia dan untuk menghentikan perlakuan buruk terhadap hewan-hewan kami, serta menghentikan perdagangan ke Indonesia."

Penggalan film yang disiarkan di televisi Australia tersebut menunjukkan bahwa ternak dicambuki dan perlu waktu bermenit-menit untuk mati setelah leher ternak-ternak itu disembelih.

"Sebagai tambahan terhadap perlakuan tak layak itu, ternak tersebut tidak dipotong sesuai standar pemotongan halal menurut agama Islam," kata Oogjes. "Hewan semestinya diperlakukan dengan baik dan harus menghadap ke arah Mekkah ketika mereka disembelih. Penyelidikan kami menunjukkan bahwa hal-hal ini tidak dilakukan," kata Oogjes lagi sebagaimana dikutip CNN.

Dia mengatakan bahwa "dalam film itu hewan-hewan disembelih dan dipotong-potong di hadapan hewan lainnya. Itu jelas tidak halal."

Cuplikan film itu memicu kemarahan warga Australia terhadap departemen pertanian negara itu. Puluhan ribu tanda tangan pun dibuat dalam sebuah petisi online. "Partai-partai oposisi, petani, kelompok-kelompok hak-hak binatang dan warga negara yang marah telah menuntut larangan ekspor ternak ke Indonesia," kata Oogjes.

Rabu kemarin, Asosiasi Dokter Hewan Australia juga bergabung untuk menyerukan penangguhan perdagangan ke Indonesia hingga praktik-praktik penyembelihan hewan yang manusiawi diberlakukan. "Menteri Pertanian Australia telah menunjuk seorang pejabat untuk menangani masalah ini," kata Oogjes. "Pejabat tersebut mengatakan bahwa ternak tidak akan dikirim ke 11 rumah potong hewan yang telah diselidiki oleh Animals Australia," kata Oogjes.

"Namun itu konyol. Ada ribuan rumah potong hewan di Indonesia dan kami tidak memiliki kontrol ke rumah potong mana hewan kami dikirimkan."

Kelompok hak-hak hewan mendesak Perdana Menteri Australia Julia Gillard untuk segera menghentikan ekspor ternak ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com