Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sel Mewah untuk si Jagal Bosnia

Kompas.com - 01/06/2011, 13:19 WIB

DEN HAAG, KOMPAS.com - Ketika si Jagal Bosnia, Ratko Mladic, tiba di penjara Scheveningen untuk para penjahat perang di Den Haag, Belanda, dia bergabung dengan sejumlah orang yang dituduh sebagai pembunuh massal lainnya.

Berlokasi tak jauh dari pantai, penjara Scheveningen sudah menjadi rumah bagi kolega Mladic, mantan panglima militer Serbia Radovan Karadzic yang kini sedang diadili. Narapidana lainnya antara lain Charles Taylor, mantan presiden Liberia yang didakwa melakukan pembunuhan, pemerkosaan, dan perbudakan seksual saat dia berusaha mengendalikan tambang-tambang berlian Sierra Leone. Juga Thomas Lubanga, mantan panglima perang Kongo yang didakwa merekrut anak-anak untuk dijadikan tentara.

Mladic, bekas pemimpin militer Serbia Bosnia, tiba di Den Haag, Selasa (31/5/2011), untuk menghadapi tuduhan genosida dan kejahatan perang setelah hampir 16 tahun dalam pelarian.

Meskipun menjadi rumah tahanan bagi para pelaku genosida, penjara Scheveningen tergolong mewah. Sebutannya saja "Hilton Den Haag". Penjara ini dibangun di samping sebuah penjara tua tempat para pejuang Belanda dipenjara oleh Nazi.

Lokasinya hanya 2 kilometer dari pantai, tempat para pengembang top Belanda membangun properti mahal dengan pemandangan ke arah laut yang indah.

Setiap tahanan ditempatkan di sebuah sel berukuran 10 meter persegi. Mereka tidak berbagi kamar dan harus tinggal di kamar itu dari pukul 21.00 malam hingga 07.30 pagi. Selama itu mereka bisa menikmati siaran televisi, membaca, atau mempelajari kasus masing-masing.

Setiap sel dilengkapi tempat tidur, rak buku, lemari, toilet, dan wastafel. Pesawat telepon disediakan, meskipun harus melalui pengawasan petugas. Tahanan juga bisa menggunakan komputer untuk mempelajari kasus, namun mereka tidak bisa mengakses internet ataupun surat elektronik (e-mail).

Para tahanan mendapat kesempatan bergaul dengan tahanan lain pada siang hari. Pakaian mereka bebas, bukan seragam tahanan.

Namun di sayap yang tempat tokoh eks Yugoslavia ditahan, politik dan kasus hukum menjadi bahan obrolan tabu. "Ada aturan ketat di rumah tahanan ini, pembicaraan soal politik atau kasus tidak diperbolehkan," kata Sefer Halilovic, mantan jenderal Muslim Bosnia yang menjadi tersangka pembunuhan warga sipil Kroasia seama 1992-1995. Mahkamah Internasional akhirnya membebaskannya dari segala tuduhan.

Media Serbia melaporkan, meskipun mereka saling berbeda pandangan politik, para tahanan yang berseberangan pada perang Balkan 1992-1995, biasa berkumpul selama perayaan keagamaan . Mereka bahkan saling bertukar hadiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com