Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Tinggalkan Energi Nuklir pada 2022

Kompas.com - 31/05/2011, 04:49 WIB

Berlin, senin - Pemerintah Jerman akhirnya memutuskan akan meninggalkan pasokan listrik dari energi nuklir untuk selamanya pada 2022. Jerman kemudian akan mendorong pemanfaatan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi penggunaan listrik.

Keputusan Jerman ini diumumkan Menteri Lingkungan Hidup Norbert Roettgen, Senin (30/5), setelah negosiasi alot antarpartai-partai koalisi berlangsung tujuh jam sepanjang malam. Keputusan ini juga diambil hanya sembilan bulan setelah pemerintahan koalisi tengah-kanan pimpinan Kanselir Angela Merkel mengumumkan akan memperpanjang masa pakai reaktor-reaktor nuklir di Jerman hingga pertengahan 2030-an.

Keputusan Merkel waktu itu langsung memicu protes antinuklir dan membuat popularitas Merkel merosot. Bulan Maret, partai Merkel, Uni Kristen Demokrat (CDU), kalah dalam pemilu lokal di Baden-Wuerttemberg, salah satu basis pendukung partai tersebut.

Perubahan keputusan ini juga didorong oleh krisis nuklir di PLTN Fukushima Daiichi, Jepang. Ketidakberdayaan negara dengan teknologi setinggi Jepang terhadap krisis nuklir di Fukushima membuat Merkel memikirkan ulang kebijakan energinya.

”Sistem energi kami harus dan bisa diubah secara mendasar. Kami ingin (pasokan) listrik pada masa depan lebih aman, bisa diandalkan, dan layak secara ekonomi,” tutur Merkel, Senin.

Ia menambahkan, rantai pasokan energi negara itu membutuhkan ”arsitektur baru”, yang akan melibatkan sumber-sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi, dan perombakan besar-besaran jaringan transmisi listrik.

Pembangkit listrik yang memanfaatkan energi terbarukan, seperti angin, air, dan sinar matahari, saat ini memasok sekitar 17 persen dari total kebutuhan listrik Jerman. Pemerintah berambisi mendorong produksi listrik dari sumber-sumber terbarukan ini hingga mampu memasok 50 persen kebutuhan listrik nasional dalam beberapa dekade mendatang.

Dimatikan bertahap

Energi nuklir sendiri saat ini memasok 22-23 persen kebutuhan listrik di negara kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia itu. Untuk mulai melepaskan diri dari nuklir, Jerman secara bertahap akan mulai mematikan 17 reaktor nuklirnya.

Saat ini sudah ada delapan reaktor nuklir yang dimatikan. Tujuh reaktor di antaranya, yang dimatikan empat hari setelah insiden Fukushima, adalah reaktor-reaktor tertua di Jerman yang dibangun sebelum 1980.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com