Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mongol Gencar Unjuk Rasa

Kompas.com - 30/05/2011, 05:58 WIB

BEIJING, Minggu - Suku Mongol di daerah otonomi khusus Mongolia Dalam, China, berencana akan terus berunjuk rasa, Senin (30/5), meskipun otoritas China memperketat penjagaan di wilayah tersebut.

Mongolia Dalam merupakan daerah otonomi khusus setingkat provinsi yang mayoritas penduduknya orang Mongolia serta memiliki keterkaitan budaya dan berbatasan langsung dengan Republik Mongolia.

Pusat Informasi Hak Asasi Manusia Mongolia Utara menyatakan, demonstrasi di seluruh kawasan akan dilakukan serentak pada Senin ini. Selain itu, mereka juga menyerukan demonstrasi di kedutaan besar China di seluruh dunia.

Kekacauan yang melibatkan ribuan orang di kota berbeda selama pekan lalu dipicu oleh kematian Mergen. Mergen merupakan korban kecelakaan lalu lintas karena terlindas truk pada 10 Mei. Pengemudi truk adalah orang dari suku Han, yang mendominasi penduduk China.

Pada Jumat lalu sekitar 300 polisi bentrok dengan ratusan mahasiswa di daerah Shuluun Huh atau Zhenglangqi dalam bahasa China.

Para demonstran meminta agar Pemerintah China menghormati hak asasi manusia, kehidupan, dan harga diri orang Mongol di China. Selain itu, mereka juga mengharapkan kasus Mergen diselesaikan secara adil.

Di China ada sekitar 6 juta orang Mongol. Pembangunan seiring dengan pesatnya perekonomian China membuat banyak orang Han datang ke kawasan tersebut. Selain memiliki pelabuhan, wilayah Mongolia Dalam juga memiliki kandungan mineral tinggi dan tambang-tambang banyak dikuasai oleh orang Han. Warga Mongol merasa tidak diikutsertakan mencicipi kue pembangunan ekonomi China.

Keadaan ini serupa dengan kawasan suku minoritas lainnya, seperti Tibet dan Xinjiang.

Menurut harian Hulunbei'er, Pemimpin Partai Komunis China Mongolia Dalam Hu Chunhua menyatakan, beberapa orang sudah ditangkap. Dalam kunjungannya ke sebuah sekolah di kawasan yang cukup sensitif dengan kasus ini, Hu menyatakan, ”Para guru dan siswa, yakinlah para tersangka akan dihukum berat dan cepat. Hal ini untuk melindungi hak korban dan keluarganya.”

Polisi berusaha menghalangi warga berkumpul. Orang dilarang melintas di tempat-tempat tertentu. Jalan-jalan ditutup. ”Masih banyak polisi yang berjaga-jaga di dekat gedung pemerintahan, tampaknya 1 meter dijaga satu orang,” ujar seorang penduduk di Xiwuqi.

China juga memutuskan jaringan internet di Mongolia Dalam. Sejumlah blogger di kota Tongliao ditangkap. Universitas di Tongliao pun ditutup sementara. (AFP/AP/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com