WASHINGTON, KOMPAS.com — Iran mengirim para pelatih dan penasihat ke Suriah untuk membantu menumpas unjuk rasa antipemerintah yang dianggap mengancam akan menggulingkan sekutu paling penting Teheran di kawasan itu, kata surat kabar The Washington Post, Jumat (27/5/2011). Pengiriman tenaga pelatih dan penasihat itu menambah aliran bantuan yang tetap dari Teheran, kata surat kabar itu, mengutip para pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya.
Bantuan itu tidak hanya senjata-senjata dan peralatan untuk menghadapi kerusuhan, tetapi juga perlengkapan pengintai canggih yang akan membantu pihak berwenang Suriah melacak lawan-lawan melalui pesan-pesan di Facebook dan Twitter mereka, kata sumber-sumber itu. Pengintai komputer bantuan Iran itu diperkirakan dapat membantu penangkapan ratusan warga Suriah dari rumah-rumah mereka dalam beberapa pekan belakangan ini, demikian pernyataan surat kabar itu.
Menurut seorang diplomat dan para pejabat AS, para pelatih militer Iran dikirim ke Damaskus untuk memberikan latihan kepada Suriah dalam teknik yang digunakan terhadap Gerakan Hijau Teheran pada 2009, kata surat kabar itu. "Para perwira dari Pasukan Qud memainkan peran penting dalam tindakan keras aparat keamanan Suriah paling tidak pertengahan April," katanya.
Sanksi-sanksi AS yang diberlakukan terhadap Pasukan Qud pada April bertujuan sebagai satu peringatan kepada Iran untuk menghentikan praktik itu, sebut surat kabar tersebut.
Paling tidak, delapan orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan hari Jumat ketika para pemrotes prodemokrasi turun ke jalan-jalan di kota-kota besar dan kecil di seluruh negara itu, setelah shalat Jumat, untuk menentang tindakan keras pemerintah.