Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Lukai Enam Serdadu PBB

Kompas.com - 28/05/2011, 09:07 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com — Enam penjaga perdamaian Italia dari Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), Jumat (27/5/2011), terluka ketika sebuah bom yang ditujukan ke kendaraan mereka meledak di jalan raya menuju kota pesisir di Lebanon selatan, Sidon, kata juru bicara UNIFIL.    

Sumber keamanan sebelumnya menyatakan, seorang penjaga perdamaian Italia tewas dan empat lagi luka-luka. "Ini adalah tindakan tercela yang jelas ditujukan untuk merusak Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB dan kestabilan di Lebanon selatan," kata juru bicara UNIFIL, Neeraj Singh, dalam sebuah pernyataan.    

"Setelah serangan ini, penentuan dan komitmen UNIFIL untuk mandat kami akan makin kuat," kata Singh.

"Kami teruskan operasi kami di Lebanon selatan bersama-sama dengan Angkatan Bersenjata Lebanon bagi pelaksanaan mandat kami sesuai dengan Resolusi 1701," imbuhnya.    

Juru bicara UNIFIL itu juga menekankan bahwa para penyerang harus diidentifikasi dan dibawa ke pengadilan. Singh mengatakan, personel keamanan UNIFIL itu penting. Ia menambahkan bahwa pasukan perdamaian akan lebih memperkuat langkah-langkah keamanan mereka. UNIFIL telah ditingkatkan pasca-perang Libanon tahun 2006.    

Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada Xinhua bahwa dua warga sipil Lebanon juga terluka akibat ledakan. Semua yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Hammoud di Sidon dan tentara Lebanon mengepung daerah ledakan itu terjadi, kata sumber keamanan.    

Serangan terhadap pasukan perdamaian Italia terjadi bertepatan dengan Hari Penjagaan Perdamaian Internasional ketika pasukan penjaga perdamaian PBB di seluruh dunia berdukacita atas tewasnya rekan-rekan mereka.    

Serangan terakhir terhadap UNIFIL berlangsung Januari 2008 ketika sebuah bom pinggir jalan yang ditujukan kepada satu kendaraan PBB di Lebanon selatan melukai dua pasukan penjaga perdamaian.    

Serangan mematikan juga terjadi pada Juni 2007 ketika enam penjaga perdamaian Spanyol tewas setelah sebuah bom menghantam kendaraan lapis baja pengangkut personel mereka di dekat perbatasan Lebanon-Israel.    

Serangan itu dikecam secara luas oleh para pejabat Lebanon. Perdana Menteri  Saad Hariri mengatakan, serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian sama dengan serangan terhadap kedaulatan negara.    

Lebanon berada di bawah kabinet sementara sejak runtuhnya kabinet persatuan nasional Hariri pada Januari tahun ini. Perdana menteri yang ditunjuk Najib Mikati mengutuk serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB dan mengatakan bahwa pasukan UNIFIL diberi tugas luar biasa untuk memelihara perdamaian dan kestabilan di Lebanon selatan.

 
 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com