Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.100 Demonstran Tewas, 10.000 Ditangkap

Kompas.com - 25/05/2011, 16:55 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Para aktivis hak asasi manusia (HAM) mengatakan tindakan keras aparat keamanan dalam menghadapi demonstrasi melawan pemerintah telah menewaskan setidaknya 1.100 demonstran.

Organisasi HAM Sawasiah itu mengaku memiliki daftar nama para korban yang ikut berunjuk rasa sejak pertengahan Maret lalu. Sebagian besar korban berasal dari Dataran Hauran, termasuk Kota Daraa, tempat demonstrasi pertama pecah.

Sawasiah mengatakan, pihaknya menerima laporan tentang sekitar 200 warga sipil yang tewas namun tidak memiliki nama-namanya.

Jumlah korban tewas gerakan reformasi di Suriah terus bertambah. Pemerintah menuduh kelompok-kelompok teroris bersenjatam, yang didukung kelompok Islamis dan asing, bertanggung jawab atas tewasnya lebih dari 120 tentara dan polisi.

Laporan serupa disampaikan Organisasi HAM Nasional yang berpusat Mesir. Pemimpin organisasi ini juga mempunyai daftar nama 1.062 korban dan lokasi mereka tewas. Qurabi menambahkan, lebih dari 10.000 orang telah ditangkap aparat keamanan Suriah selama gelombang demonstrasi berlangsung.

Sementara itu, meskipun jumlah warga sipil yang menjadi korban krisis politik di negara itu terus bertambah, demonstrasi untuk menantang dinasti Assad yang sudah berkuasa selama 40 tahun terus terjadi.

Dikatakan oleh Qurabi, pihak oposisi merencanakan sebuah konferensi di Turki pekan depan. "Oposisi Suriah akan menggelar konferensi di Antalya dari 31 Mei hingga 2 Juni untuk mendukung revolusi di Suriah," jelas Qurabi, Selasa (24/5/2011).  Konferensi itu terbuka bagi para pendukung oposisi, tokoh independen, dan perwakilan semua agama.

Sebelumnya, sebuah misi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan bahwa mereka ditolak masuk ke Suriah untuk mengevaluasi kondisi kemanusiaan di Daraa. "Kami tidak berhasil mendapat akses masuk untuk misi ini," ujar Valerie Amos, Koordinator Humanitarian Affairs and Emergency Relief, Selasa (24/5/2011). Misi ini bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Jenderal PBB.

"Kami akan terus berusaha mendapatkan akses itu. Penting sekali kita bisa mengetahui yang sebenarnya terjadi di sana," lanjutnya.

Awal Mei lalu PBB mengatakan, Suriah sudah setuju memberikan akses kepada tim PBB untuk masuk ke Daraa. Permintaan itu disampaikan langsung oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Menurut Amos, pihak Suriah beralasan, yang terjadi di Daraa adalah urusan dalam negeri. "Pihak berwenang Suriah merasa mereka memiliki kapasitas untuk menyelesaikannya," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com