Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joplin Menunggu Tornado Baru

Kompas.com - 25/05/2011, 09:27 WIB

JOPLIN, KOMPAS.com — Hingga Selasa (24/5/2011), korban tewas akibat terjangan angin puting beliung di Joplin, Missouri, Amerika Serikat, mencapai 124 orang.

Tim penyelamat harus berpacu dengan waktu karena ada prediksi sebuah tornado bakal menerjang kota yang sudah rata dengan tanah itu. Sebab, sebelumnya dua tornado melewati Negara Bagian Oklahoma yang bertetangga dengan Missouri.

Badai yang menghantam Oklahoma itu menewaskan empat orang dan merusak puluhan rumah. Badai diperkirakan pindah ke Joplin pada Rabu (25/5/2011) dini hari waktu setempat, menurut Barney Rayno, pakar meteorologi senior di Accuweather.com.

Diberitakan sebelumnya, Joplin diterjang tornado kategori EF-5, Minggu (22/5/2011), dan disebut-sebut sebagai tornado tunggal terdahsyat dalam 60 tahun terakhir.

Sementara itu, upaya penyelamatan terus dilakukan. Tim penyelamat dan relawan mengebor reruntuhan bangunan dengan harapan menemukan orang yang masih hidup. Mereka dibantu anjing yang bisa mengendus bau manusia.

Badan Cuaca Nasional AS mengumumkan bahwa tornado yang melumpuhkan Joplin pada hari Minggu merupakan-EF 5, peringkat terkuat untuk tornado, dengan kecepatan angin lebih dari 321 kilometer per jam. Para ilmuwan mengatakan, tornado yang menerjang Joplin cukup langka, yakni terdapat beberapa pusaran kecil di dalam pusaran angin induk yang berputar di dalam tornado induk.             

Pihak berwenang memperkirakan 750 orang terluka dan jumlah orang hilang belum diketahui. "Itu tidak berarti mereka terluka atau meninggal. Ini berarti bahwa keluarga tidak mengetahui keberadaan mereka," kata Manajer Kota Mark Rohr. Dia menambahkan, diperkirakan banyak warganya yang meninggalkan kota tanpa memberi tahu orang-orang terdekat mereka.             

Pekerjaan lain adalah menguji sirene tornado kota untuk memastikan bahwa mereka beroperasi menjelang ronde cuaca berpotensi keras mulai Selasa malam dan diperkirakan berlangsung hingga Rabu di beberapa tempat. 

Bencana ini juga memunculkan rasa solidaritas di antara para korban. Selain terlibat dalam pencarian korban di balik reruntuhan, warga menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook dan microblogging seperi Twitter untuk mencari orang yang hilang dan penggalangan dana bantuan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com