Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strauss-Kahn Memang Perayu Ulung!

Kompas.com - 25/05/2011, 08:33 WIB

PARIS, KOMPAS.com — Mantan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn memang perayu ulung, kata Michel Taubmann, penulis biografi Strauss-Kahn. Taubmann adalah seorang jurnalis Perancis  yang bekerja untuk ARTE, jaringan televisi Perancis-Jerman, dan Direktur Jurnal Le Meilleur des Mondes. Taubmann telah menulis sejumlah buku dan bukunya yang paling akhir adalah biografi Dominique Strauss-Kahn, Le Roman vrai de Dominique Strauss-Kahn (Le Moment, Perancis), yang terbit pada 5 Mei.

Berikut adalah pandangan Taubmann tentang Strauss-Kahn, sebagaimana dimuat CNN.com, Senin (24/5/2011).

Dalam dua tahun saya menghabiskan waktu untuk mempersiapkan buku saya Le Roman vrai de Dominique Strauss-Kahn, yang diterbitkan pada 5 Mei. Saya bertemu 65 orang yang mengenal dia dengan sangat baik, yang terdiri dari mitra dan lawan politik, para anggota keluarga, teman-teman dari masa mudanya, dan banyak perempuan.

Saya bertemu, tentu saja, istrinya, Anne Sinclair, istrinya yang pertama, Helene Dumas, para mantan pacar dan banyak perempuan yang bekerja dengan dia selama kariernya yang panjang di IMF, Parlemen Perancis, dan beragam pekerjaan pemerintah, seperti kepala Sarcelles, sebuah kota di pinggiran kota Paris.

Tidak begitu sering terjadi di Perancis bahwa seorang wartawan menulis tentang kehidupan pribadi seorang politisi. Namun, saya melakukan itu dalam buku saya. Semua perempuan yang saya temui telah membenarkan bahwa Strauss-Kahn seorang perayu ulung, seperti banyak politisi Perancis lainnya, terutama Sarkozy, Chirac, dan Mitterand, yang pertama presiden kami yang tengah menjabat, dua yang terakhir merupakan mantan presiden.

Perempuan-perempuan itu menggambarkan dia sebagai seorang pria yang manis dan menawan, kadang-kadang ganjen, tapi tidak pernah melakukan kekerasan. Namun, tahun 2007, seorang penulis muda dan berbakat Perancis, Tristane Banon, menuduh Strauss-Kahn telah mencoba memerkosa dirinya. Banon tidak pernah mengajukan tuntutan hukum terhadap Strauss-Kahn. Namun, tuduhannya menggangu saya selama dua tahun. Secara pribadi, saya tidak tahan dengan segala bentuk kekerasan dan, sebagai orang yang menikah dengan seorang pendeta Presbyterian, saya sangat percaya pada moralitas, menghormati aksi tanpa kekerasan dan hak-hak perempuan.

Saya menulis satu bab khusus dalam buku saya tentang masalah Banon. Dalam penyelidikan saya terhadap kasus itu, saya menanyai sejumlah orang, termasuk perempuan muda tersebut, dan Strauss-Kahn sendiri. Kesimpulan saya jelas, tidak ada bukti mengenai tuduhan Banon. "Strauss-Kahn seorang penggoda ulung? Tentu saja! Tapi dia bukan seorang pemerkosa." Itulah yang saya tulis dalam buku saya, yang diterbitkan beberapa hari sebelum skandal di Sofitel itu.

Seminggu kemudian, di koran-koran Perancis dan asing, orang-orang berbicara tentang "berbagai rumor" terkait Strauss-Kahn. Sebagian besar dari rumor itu telah saya tahu sebelumnya. Namun, tak satu pun dari rumor itu dianggap serius sebelum penangkapan Strauss-Kahn, baik oleh saya sendiri maupun para jurnalis Perancis lainnya.

Saya tidak tahu, apa yang sesungguhnya terjadi pada 14 Mei di kamar 2806 di Hotel Sofitel di New York City itu, dan saya benar-benar yakin bahwa pengadilan Amerika akan dapat menemukan kebenaran. Namun, sebagai penulis biografi Dominique Strauss-Kahn, saya mungkin wartawan yang mengetahui secara baik kehidupan, psikologi, serta kepribadiannya. Saya berpendapat bahwa tuduhan kekerasan seksual itu tidak sesuai dengan apa yang saya tahu tentang dia.

(Menurut catatan CNN, David Koubbi, pengacara Tristane Banon di Perancis, telah mengatakan pekan lalu bahwa mereka sedang mempertimbangkan apakah akan mengajukan tuntutan terhadap Strauss-Kahn. Sementara Anne Mansouret, ibu Banon, mengatakan kepada CNN pekan lalu bahwa dia tiba sekitar satu setengah jam setelah insiden yang dituduhkan pada tahun 2002 itu hanya untuk menemukan putrinya terkunci dalam mobilnya dan sedang galau.)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com