KOMPAS.com - Kelompok oposisi Libya yang tergabung dalam Dewan Peralihan Nasional (NTC) melakukan diplomasi ke berbagai negara untuk memperoleh pengakuan internasional. Kemarin, sebagaimana warta Xinhua, Ketua NTC Mustafa Abdel Jalil bertandang ke Turki. Dalam jumpa pers bersama, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan,"Keberadaan NTC sah."
Kendati demikian, Davutoglu menambahkan peralihan sistem politik di Libya harus berjalan damai. "NTC adalah perwakilan rakyat Libya," imbuhnya.
Lebih lanjut Davutoglu mengatakan Turki memiliki prioritas terkait kondisi terkini di Libya. Kesatuan teritorial Turki adalah hal yang harus terpelihara.
Sementara, dalam kesempatan sama Abdel Jalil menambahkan pihaknya mendukung proposal Turki untuk mengakhiri krisis di Libya. "Kami juga memahami upaya Turki sejak awal untuk mencegah pertumpahan darah di Libya," kata Abdel Jalil.
Lebih lanjut, Abdel Jalil menambahkan,"Kami mendukung rencana Turki yang merupakan simbol dan solidaritas sesuai keinginan rakyat Libya. Termasuk di dalamnya adalah melengserkan Moammar Khadafy dari Libya."
Proposal Turki berasal dari upaya Perdana Menteri Tayyip Erdogan pada April lalu demi mengakhiri perang di Libya. Isi proposal itu antara lain adalah upaya gencatan senjata, penarikan pasukan pro-Khadafy dari berbagai kota di Libya, serta penegakan demokrasi secepat mungkin.