KOMPAS.com — Peluru ternyata menjadi pilihan Pemerintah Suriah memberangus unjuk rasa prodemokrasi. Catatan Organisasi Hak Asasi Manusia Nasional Suriah menunjukkan, bentrok di antara dua kubu itu justru membunuh 44 orang. Korban terbanyak berasal dari warga sipil.
Warta Xinhua pada Sabtu (21/5/2011) menunjukkan, insiden berdarah itu terjadi di dua provinsi, yakni Homs dan Idlib. Sementara organisasi HAM tersebut mengatakan, militer sudah menembak mati 960 warga Suriah selama protes antipemerintah merebak sejak Maret 2011.