Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Suriah Tembaki Demonstran, 34 Tewas

Kompas.com - 21/05/2011, 12:42 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com - Aparat keamanan Suriah menembaki peserta unjuk rasa prodemokrasi yang digelar usai salat Jumat (20/5/2011) di seluruh Suriah. Sedikitnya 34 orang, termasuk seorang anak berusia 10 tahun, tewas, ungkap sejumlah aktivis HAM.

Anak itu termasuk di antara 12 orang yang tewas di Kota Homs, sementara 15 orang lain tewas di Kota Maaret al-Naaman.

Dua orang lagi tewas di Daraa, pusat protes yang melanda Suriah sejak 15 Maret, satu orang tewas di Daraya, daerah pinggiran Damaskus, dan satu lagi di kota pesisir Latakia. Dalam demonstrasi di Deir Ezzor, dua demonstran kehilangan nyawa, sementara satu orang menjadi korban di Hama. Puluhan orang lainnya mengalami luka dalam demonstrasi di neg

Para aktivis itu menambahkan, dua orang lagi tewas di kota wilayah timur, Deir Ezzor, dan satu orang tewas di kota tengah, Hama. Puluhan orang juga terluka dalam demonstrasi-demonstrasi itu, kata mereka.

Televisi pemerintah menuduh kekerasan itu dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang menembaki warga sipil dan aparat keamanan.

Protes juga berlangsung di kota-kota lain di negara itu. Seorang aktivis mengatakan, demonstrasi dilakukan di luar sebuah masjid di pusat Kota Damaskus pusat. Namun aparat keamanan berhasil membubarkan massa.

Seorang aktivis lain di Homs melaporkan, aparat keamanan menyerbu sebuah rumah sakit setempat dan memindahkan beberapa korban terluka serta mayat seorang korban.

Di Ain Arab, sebuah daerah yang mayoritas penduduknya suku Kurdi, ratusan orang turun ke jalan dengan meneriakkan slogan-slogan "Tidak untuk kekerasan, ya untuk dialog" dan "Kami bukan Islamis atau Salafis, kami ingin kebebasan. Tak ada yang menyerukan keruntuhan rezim."" kata Radif Mustapha, ketua kelompok HAM Kurdi.  

Di Banias, ribuan pria, wanita dan anak-anak berpawai. Banyak demonstran pria yang sengaja tidak mengenakan kemeja untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bersenjata, kata Rami Abdel Rahman, dari pengamat HAM Suriah.

Sejauh ini, laporan-laporan tersebut belum bisa dikonfirmasi secara independen karena wartawan asing dilarang masuk Suriah yang dilanda unjuk rasa menuntut reformasi sejak pertengahan Maret lalu.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com