Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Mesir Dihapus, Suriah Diancam, Iran Disebut Hipokrit

Kompas.com - 21/05/2011, 03:38 WIB

Washington DC Kamis - Pidato Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC, Kamis (19/5), tidak hanya membahas konflik Palestina-Israel, tetapi juga hampir seluruh permasalahan terkini yang dihadapi negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

Menanggapi ”Musim Semi Arab”, yakni gelombang revolusi yang melanda dunia Arab selama enam bulan terakhir, Obama menegaskan, kebijakan AS di kawasan itu harus berubah. ”Kegagalan mengubah pendekatan kita (terhadap dunia Arab) akan memperdalam jurang pemisah antara Amerika Serikat dan dunia Arab,” kata Obama.

Obama mengatakan, masa depan AS terikat dengan kawasan Timur Tengah dan sekitarnya melalui kekuatan ekonomi, (situasi) keamanan, sejarah, dan keyakinan. Itu sebabnya, ia menegaskan, kebijakan dasar AS di seluruh kawasan tersebut adalah mendorong setiap langkah reformasi dan mendukung proses transisi demokrasi.

”Jadi, dalam bulan-bulan mendatang, Amerika Serikat akan menggunakan seluruh pengaruhnya untuk mendorong reformasi di seluruh kawasan. Meski mengakui bahwa setiap negara berbeda, kami perlu mengatakan secara jujur tentang prinsip-prinsip yang kami yakini, baik kepada kawan maupun lawan. Pesan kami sederhana: jika Anda berani menempuh risiko reformasi, Anda akan mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat,” tandas Obama.

Mendapat ”hadiah”

Sebagai bentuk dukungan terhadap reformasi itu, Obama menyatakan, AS akan menghapus utang Mesir sebesar 1 miliar dollar AS. Selain itu, AS akan memberi pinjaman tambahan sebesar 1 miliar dollar AS untuk pembangunan infrastruktur dan penciptaan lapangan pekerjaan agar daya saing Mesir di pasar dunia meningkat.

Pemerintahan Obama juga sedang membujuk Kongres menyetujui Dana Usaha (Enterprise Funds) untuk investasi di Tunisia dan Mesir, dengan mekanisme yang sama seperti saat AS mendorong transisi di Eropa Timur pasca-kejatuhan komunisme.

Lembaga penggerak investasi swasta AS di luar negeri (OPIC) bahkan segera menggelontorkan dana sebesar 2 miliar dollar AS di dua negara itu untuk memuluskan investasi swasta.

Semua itu diberikan sebagai ”hadiah” atas revolusi rakyat Mesir dan Tunisia, yang berhasil menggulingkan dua diktator dan memicu Musim Semi Arab.

Sebaliknya, kepada negara-negara yang belum menunjukkan tanda-tanda mereformasi diri, Obama melayangkan kritik dan ancaman.

Pemerintah Suriah, kata Obama, akan terus mendapat tentangan dan diisolasi dunia luar jika tak segera berhenti menembaki demonstran, membebaskan tahanan politik, mengizinkan pemantau hak asasi manusia, dan menggelar dialog transisi demokrasi. ”Presiden Assad sekarang punya dua pilihan: dia memimpin sendiri transisi ini atau pergi,” tutur Obama.

Ia mengkritik langkah Suriah, yang justru minta bantuan Iran untuk menekan para demonstran. Obama menyebut rezim di Iran hipokrit, yakni mendukung hak-hak demonstran di negara lain, tetapi memberangus hak-hak warganya sendiri.

(Reuters/AP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com