Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tepco Merugi, Shimizu Pun Mundur

Kompas.com - 20/05/2011, 21:03 WIB

KOMPAS.com — Gempa bumi dan tsunami bermagnitud 9,0 yang melanda Jepang pada Jumat (11/3/2011) masih membawa serentetan korban. Kini, giliran Masataka Shimizu yang memilih mundur dari jabatannya.

Sebagaimana warta AP dan AFP pada Jumat (20/5/2011), Shimizu adalah orang nomor satu di Tepco. Di Jepang, Tepco adalah pihak yang menjalankan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima yang rusak parah terlanda bencana alam itu.

Menurut hitung-hitungan, Tepco kini merugi 1,25 triliun yen atau 15,3 miliar dollar AS. Berangkat dari situlah Shimizu memilih lengser. Posisinya nanti akan diisi oleh Direktur Operasi Tepco Toshio Nishizawa. Kerugian Tepco adalah yang terbesar di antara perusahaan non-keuangan di Jepang.

Shimizu berbicara di depan konferensi pers yang dipenuhi wartawan di markas perusahaan di Tokyo didampingi Nishizawa. "Sebagai manajer, saya menyatakan diri bertanggung jawab," kata Shimizu.

"Kami mementingkan pengalaman dan keahlian operasi bisnis saat kami memilih pemimpin," tambahnya.

Kerugian bersih ini adalah yang terbesar dalam sejarah perusahaan Jepang di luar sektor keuangan. Pada tahun keuangan sebelumnya, Tepco mencatat keuntungan 134 miliar yen. Keseluruhan kerugian karena bencana diperkirakan lebih besar lagi.

Ribuan orang diungsikan dari kawasan sekitar pembangkit nuklir dan perusahaan ditugaskan membersihkan dan membayar ganti rugi kepada para korban. Menurut Bank of America Merrill Lynch, permintaan ganti rugi dapat mencapai 11 triliun yen.

Jumat lalu pemerintah mengumumkan rencana pendirian badan untuk membantu Tepco membayar ganti rugi kepada korban masalah nuklir. Pemerintah juga sedang mengkaji kemungkinan bantuan, termasuk penggunaan sumbangan perusahaan lain dan dana pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com