Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvoi Mobil Konsulat AS Dibom

Kompas.com - 20/05/2011, 15:00 WIB

PESHAWAR, KOMPAS.com — Kelompok Taliban di Pakistan menyerang konvoi mobil Konsulat Amerika Serikat di Peshawar, Jumat (20/5/2011). Serangan ini merupakan yang kesekian sejak militer AS menewaskan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, awal Mei lalu.

Juru bicara Kedutaan Besar AS, Alberto Rodriguez, mengatakan, tidak ada warga AS yang terbunuh ataupun terluka dalam serangan itu. Namun, seorang warga Pakistan tewas dan 10 orang lainnya terluka. Rodriguez menambahkan, laporan sebelumnya menyebut serangan itu berupa bom bunuh diri di sebuah sepeda motor.

"Terjadi serangan terhadap konvoi Konsulat AS yang terdiri dari dua mobil di Peshawar. Salah satu mobil terkena. Kami masih menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi," ucap Rodriguez.

Serangan itu terjadi di sebuah jalan utama di kawasan yang menjadi tempat tinggal para diplomat Barat. Menurut polisi, pelaku membawa bom seberat 50 kilogram. Kepala kepolisian Peshawar, Liagat Ali, mengatakan, sebuah mobil berisi bom yang diparkir di tepi jalan meledak begitu salah satu kendaraan konsulat melintas.

Salah satu mobil konsulat, yang menurut polisi berlapis baja, tampak penuh pecahan peluru. Ledakan bom bahkan menyebabkan mobil itu terpental ke sebuah tiang listrik di samping sebuah taman kanak-kanak.

Inspektur polisi Peshawar, Ijaz Khan, mengatakan, dua pengawal berkebangsaan AS menderita luka ringan. Mereka dirawat di fasilitas medis AS.

Serangan terhadap warga Barat ini merupakan yang pertama sejak kematian Osama di tangan pasukan Navy SEAL AS.

Selama ini Peshawar banyak melihat operasi kelompok Taliban yang berusaha menggulingkan Pemerintah Pakistan yang didukung AS. Osama juga pernah tinggal di kota ini pada tahun 1980-an ketika dia ikut berjuang mengusir tentara pendudukan Uni Soviet dari Afganistan.

Al Qaeda dan Taliban di Pakistan bersumpah akan membalas kematian Osama. Sasaran mereka adalah Pemerintah Pakistan dan sekutu Barat-nya.

"Para diplomat negara-negara NATO adalah target kami," ujar Ehsanullah Ehsan, juru bicara Taliban, kepada kantor berita Reuters.

"Kami akan terus melanjutkan serangan. Pakistan adalah target pertama kami. Yang kedua Amerika," tegasnya.

Dalam serangan terpisah pada hari yang sama, sebuah ledakan menewaskan lima orang dan melukai empat orang di Orakzai.

Banyak warga Pakistan merasa frustrasi karena ketidakmampuan pasukan keamanan melemahkan Taliban. "Bukannya diperketat, keamanan justru makin longgar setelah kematian Osama. Kami merasa tidak aman," keluh Tahir Khan, mahasiswa berusia 20 tahun yang berada tak jauh dari lokasi ledakan di Peshawar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com