Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Berlibur ke Nusa Lembongan...

Kompas.com - 19/05/2011, 20:02 WIB

KOMPAS.com - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik pernah mengatakan bahwa Bali tak hanya Kuta. Bali masih memiliki lokasi wisata yang eksotik. Salah satunya adalah, pulau kecil di seberang laut timur Bali, yaitu Nusa Lembongan.

Nusa Lembongan terletak di timur Bali. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari kawasan wisata Sanur, Denpasar. Berwisata ke Nusa Lembongan bisa dilakukan dengan berbagai transportasi laut.

Jika Anda menyukai petualangan yang mengesankan bersama para backpaker dari mancanegara, jalur yang mengasyikan adalah berlayar menggunakan speed boat atau publik boat, perahu yang dilengkapi mesin tempel.

Berwisata dengan cara ini, dapat menghemat biaya wisata Anda karena harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli paket wisata cruises, seperti Bali Hai Cruises atau Bounty Cruises.

Meskipun dengan biaya yang lebih murah, lokasi wisata yang akan anda nikmati di pulau kecil yang merupakan bagian dari Kecamatan Nusa Penida ini tetap memuaskan.

Pelabuhan Rakyat

Pagi cerah, waktu yang tepat untuk berlayar ke Nusa Lembongan melalui pelabuhan rakyat. Pelabuhan rakyat Sanur, letaknya di sebelah utara Hotel Inna Grand Bali Beach, Jl Hang Tuah, Sanur, Denpasar.

Di kawasan ini, terdapat beberapa penyewaan kapal untuk berlayar ke Nusa Lembongan. Diantaranya, Optasal Office Tiket Boat to Lembongan Island yang berada persis di pertigaan ujung jalan Pantai Sanur. Letaknya persis di sebelah timur warung sup ikan Mak Beng.

Jika penumpang di lokasi ini sudah penuh, Anda bisa menyusuri jalan setapak ke arah selatan, tempat beragam art shop yang berjajar di sepanjang jalan.

Sekitar 100 meter, terdapat beberapa loket penjualan tiket berlayar ke Nusa Lembongan, seperti Lembongan Fast Cruises, Maruti Lembongan Xpress, dan Rocxy Lembongan Cruises.

Berlayar ke Nusa Lembongan bisa dengan menggunakan speed boat atau public boat. Public boat atau disebut slow boat (perahu yang dilengkapi mesin tempel). Penyeberangan ke Nusa Lembongan berselang setiap satu jam di masing-masing jasa penyewaan boat. Penyeberangan paling awal pukul 08.00 wita dan paling akhir pukul 16.30 wita.

Sebelum menikmati penyeberangan ke Nusa Lembongan, sembari menunggu jadwal keberangkatan, waktunya menikmati keindahan Pantai Sanur. Ombak pantainya yang tenang, menjadikannya sebagai kawasan wisata yang penuh nostalgia.

Speed boat dan public boat memiliki keunggulan masing-masing. Penyeberangan menggunakan speed boat, jarak Bali dengan Nusa Lembongan sekitar 12 kilometer bisa ditempuh dalam waktu 30 menit, sedangkan jika menyeberang dengan public boat ditempuh dalam waktu 1 jam 40 menit.

Daya tampung penumpang speed boat maksimal 20 orang. Tarif penyeberangan dari Bali ke Nusa Lembongan pergi-pulang Rp 50 ribu untuk wisatawan domestik atau Rp 75 ribu bagi wisatawan mancanegara. Sedangkan, jika menyeberang dengan public boat atau slow boat seharga Rp 30 ribu. Public boat dengan ukuran yang lebih besar dan panjang mampu menampung penumpang hingga 40 orang.

Setiba di dermaga rakyat Sanur, saya memilih menyeberang dengan speed boat. Saya ingin merasakan ayunan speed boat di tengah gelombang Selat Badung, yang memisahkan Bali dengan Nusa Lembongan.

"Cuaca sekarang sangat bagus. Ombak sangat tenang jika perjalanan akan nyaman karena boat tidak akan banyak berguncang," kata pemilik speed boat Barakuda, Mangku Rustan kepada travelerbali.

Tepat pukul 09.00 wita, mesin boat meraung membawa wisatawan dan penduduk setempat yang akan pulang ke desanya. Speed boat dengan nama lambung "Barakuda" membawa, saya dan penumpang lainnya meninggalkan pelabuhan rakyat Sanur.

Perlahan, speed boat menyisir gelombang yang tinggi di tepi Pantai Sanur, melaju membawa para penumpang menuju pulau kecil yang masih sangat alami itu.

Tak lama berselang, speed boat mulai melaju kencang memecah riak ombak kecil laut yang memisahkan Bali dengan Nusa Lembongan.

Di dalam speed boat, penumpang sebanyak 20 orang bercengkrama. Mereka berdiskusi dengan penumpang yang duduk bersebelahan. Seorang anak kecil tertidur di bangku yang tersedia.

Sepasang suami istri menghaturkan sesaji ke tengah laut sebagai persembahan kepada Dewa Baruna, dewa yang dipercaya masyarakat Bali sebagai penguasa laut.

Michael, seorang wisatawan asal Australia berusia lanjut mengatakan dirinya telah jatuh cinta dengan Nusa Lembongan. Saking akrab dengan pulau kecil ini, Michael justru menjadi "guide" bagi dua orang sahabatnya wisatawan domestik yang berlibur ke Bali.

"Saya berulang kali pergi ke Nusa Lembongan. Saya mengajak teman untuk melihat Nusa Lembongan," ujar Michael yang telah akrab dengan perjalanan menggunakan speed boat ke Nusa Lembongan.

Selama 30 menit perjalanan, pulau kecil gersang serta dinding karang terjal mulai terlihat jelas. Semakin mendekat, tampak vila dan hotel berdiri tegak di atas karang, yang landskapnya seperti kawasan wisata di Jimbaran.

Hmm...saatnya menepi di dermaga Desa Jungut Batu, Nusa Lembongan. Perjalanan yang menyenangkan di tengah ayunan ombak Selat Badung, Bali.

Sepeda Motor

Pulau Nusa Lembongan adalah sebuah pulau kecil yang masih sangat alami. Berkeliling menikmati panorama alam dan desa cukup dengan bersepeda motor. Alat transportasi masih sangat terbatas. Tidak ada satupun mobil pribadi. Yang tersedia hanya beberapa mobil penumpang bak terbuka yang diperuntukan sebagai alat trasportasi mengajak wisatawan berkeliling.

Mencari alat transportasi untuk berkeliling sangat mudah. Dari dermaga, saya menyusuri jalan setapak kecil ke arah timur. Sekiar 100 meter, sudah tampak suasana Desa Jungut Batu, Nusa Lembongan.

Suasanya sangat sepi dan nyaman. Rumah-rumah warga masih sederhana dengan ukiran khas Bali. Angkul-angkul berjajar di depan rumah sepanjang jalan desa.

Selama berjalan kaki di desa, saya tidak melihat mobil hilir mudik di jalan desa selebar empat meter. Di pagi hari, pukul 10.00 wita, hanya tampak beberapa rombongan wisatawan yang mengendarai sepeda motor melaju pelan di tengah desa.

Sesekali, melaju mobil bak terbuka yang dilengkapi kursi dan atap plastik yang dipergunakan sebagai alat transportasi wisatawan, melintas di jalan desa yang aspalnya mulai mengelupas. Umumnya, wisatawan yang diangkut dengan bak terbuka adalah wisatawan yang berlibur ke Nusa Lembongan menggunakan cruise milik Bali Hai Cruise atau Bounty Cruise yang mampu mengangkut hingga 100-an penumpang.

Tak jarang, melintas wisatawan yang berkeliling desa menggunakan sepeda. Jika berlibur selama beberapa malam, berwisata dengan sepeda sangat nyaman karena tidak akan tercemar dengan polusi udara dari asap kendaraan.

Namun, karena saya traveling ke Nusa Lembongan hanya sehari, menikmati alamnya cukup dinikmati dengan berkeliling menggunakan sepeda motor. Di sepanjang jalan desa kecil ini, banyak terdapat rental sepeda atau sepeda motor. Namun, jika wisatawan sedang membludak, bisa saja Anda tidak mendapatkan menyewa sepeda motor.

Harga sewa sepeda motor di Nusa Lembongan lebih mahal dibandingkan dengan sewa motor di Kuta, Bali. Sewa motor matic selama enam jam seharga Rp 50 ribu sedangkan di Kuta seharga Rp 40 ribu sehari.

Harga sewa matic di Nusa Lembongan lebih mahal karena harga bensin per liter mencapai Rp 60 ribu. "Bensin diambil dari Nusa Penida jadi harga sewa motor lebih mahal," kata pemilik rental motor Bronyits.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com