Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Pakistan Tahu Persembunyian Osama

Kompas.com - 19/05/2011, 10:14 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — "Seseorang" dalam pemerintahan Pakistan tahu tempat persembunyian Osama bin Laden, tetapi tidak ada bukti bahwa para pemimpin politik dan militer negara itu menyadari hal tersebut, kata Menteri Pertahanan AS Robert Gates, Rabu (18/5/2011). Meski kemarahan di Kongres AS diarahkan kepada Islamabad, Gates dan perwira tinggi militer AS, Laksamana Mike Mullen, memperingatkan untuk tidak memotong bantuan bagi Pakistan. Mereka mengatakan, Washington punya kepentingan yang lebih besar yang sedang dipertaruhkan dan bahwa Pakistan telah "dipermalukan" oleh serangan AS yang telah menewaskan Osama.

"Dugaan saya adalah seseorang tahu kehadiran Osama di kota tangsi militer Abbottabad, dekat Islamabad," kata Gates dalam konferensi pers. Namun pihaknya tidak punya bukti bahwa para pemimpin di Islamabad menyadari keberadaan pemimpin Al-Qaeda itu sebelum pasukan AS komando menyerbu kompleks Osama tersebut pada awal bulan ini. "Saya tidak melihat bukti sama sekali bahwa kepemimpinan tertinggi (Pakistan) tahu. Bahkan, saya telah melihat beberapa bukti yang bertentangan," katanya. "Itu anggapan saya, saya pikir itu anggapan yang dirasakan oleh beberapa (orang) di pemerintahan, bahwa seseorang harus tahu, tapi kami tidak tahu siapa dan tidak ada bukti dan tidak punya petunjuk."

Gates mengatakan, dia merasakan "frustrasi" yang dirasakan anggota parlemen AS terhadap Pakistan. Namun ia menekankan, pemerintahan Presiden Barack Obama tidak bisa membuat tuduhan tanpa bukti. "Sulit untuk datang kepada mereka dengan sebuah tuduhan tetapi kami tidak memiliki bukti bahwa seseorang telah tahu (tentang keberadaan Osama)." Anggota Kongres telah menyuarakan kecemasan mereka terkait kenyataan bahwa osama bersembunyi di sebuah kota tangsi militer, bukan di ibu kota Pakistan, dan mendesak pemerintahan Obama untuk meninjau kembali bantuan keamanan ke negara itu.

Gates mengatakan, setelah serangan yang menewaskan Osama itu, ada sebuah "kesempatan" potensial di mana Pakistan berjanji untuk mengambil tindakan yang lebih dari sebelumnya. "Pemerintah Pakistan, selama beberapa minggu terakhir, telah menyatakan pandangan bahwa mereka bersedia untuk mengejar beberapa dari orang (teroris) ini dan bahwa kami tidak harus mengulang operasi terhadap Osama, karena ... mereka akan melakukan itu sendiri," katanya.

Kepala Pentagon itu, dalam konferensi pers pertamanya sejak Osama tewas pada tanggal 2 Mei, menentang penghukuman terhadap Pakistan dengan menangguhkan bantuan karena Islamabad telah menderita pukulan akibat serangan rahasia itu. "Saya pikir, kami harus melanjutkan dengan beberapa kehati-hatian," kata Gates. "Pandangan saya sendiri adalah kami perlu meneruskan bantuan yang kami sediakan yang bermanfaat bagi rakyat Pakistan. Jika saya berada di posisi Pakistan, saya telah dibayar. Saya sudah dipermalukan, saya telah melihat orang Amerika bisa datang ke sana dan melakukan hal itu dengan impunitas," katanya.

Mullen, ketua Kepala Staf Gabungan AS, mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu untuk mengetahui siapa yang mungkin sudah mengetahui Osama berada di Pakistan karena badan-badan intelijen masih meneliti sejumlah besar bahan yang ditemukan di kompleks pemimpin Al-Qaeda itu. Laksamana bintang empat itu mengatakan, penting untuk menjaga hubungan yang kuat dengan Pakistan dan bahwa rekan dan "teman"nya, Panglima Jenderal Ashfaq Kayani, telah berjanji untuk mengejar militan jaringan Haqqani -yang dipersalahkan karena melancarkan serangan terhadap pasukan AS di negara tetangga, Afganistan.

"Saya pikir salah satu masalah yang merupakan tantangan bagi kami adalah kami bergerak jauh lebih cepat ketimbang Kayani," kata Mullen. "Itu telah terjadi sejauh ini, dan saya pikir itu akan terjadi di masa depan. Saya tidak mencoba memberinya alasan, tapi menyesuaikan gerakan itu cukup sulit."

Pakistan menerima total 2,7 miliar dollar AS bantuan dari Washington tahun 2010 yang berakhir pada tanggal 1 Oktober, sehingga menjadi negara ketiga terbesar penerima bantuan AS setelah Afganistan dan Israel. Ditemukannya Osama di sebuah kota tangsi militer Pakistan "menunjukkan, paling tidak, kurangnya komitmen militer Pakistan untuk kerjasama agresif dengan Amerika Serikat," tulis sekelompok senator Demokrat dalam sebuah surat minggu ini yang ditujukan kepada Gates dan Menteri Luar Negeri, Hillary Clinton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com