KOMPAS.com — Wajah Dominique Strauss-Kahn terlihat lelah. Mengenakan setelan jas warna gelap, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (Direktur Pelaksana IMF) ini mengikuti persidangan awal di New York.
Sebagaimana warta AP dan AFP pada Senin (16/5/2011), Strauss-Kahn mendapat tiga dakwaan yang tak jauh dari perilakunya mengatur hasrat seksualnya. Ketiga dakwaan itu adalah percobaan perkosaan, mengurung seseorang secara melawan hukum, dan melakukan kejahatan seksual terhadap karyawati sebuah hotel di New York.
Kendati begitu, Strauss-Kahn yang berencana menantang petahana Presiden Perancis Nicolas Sarkozy pada pemilihan umum 2012 itu memilih menyangkal dakwaan.
Strauss-Kahn menjalani tes forensik pada Minggu (15/5/2011). Kepolisian New York sedang mencari tanda-tanda cakaran atau bukti lain yang bisa mendukung tuduhan serangan seksual terhadap pegawai Hotel Sofitel, New York, tersebut.
Meraba
Rupanya, tindakan tak pantas tersebut pernah juga terjadi pada 2002. Korbannya adalah Tristane Banon. Perempuan berusia 31 tahun itu mengaku juga mengalami pelecehan seksual oleh Strauss-Kahn.
Menurut kesaksian Banon, Strauss-Kahn hanya mau diwawancarai kalau Banon memegang tangan pria itu. Namun, bak kucing mendapat ikan asin, Strauss-Kahn makin gencar meraba Banon. "Saya akhirnya harus menangkis tangannya," kata Banon.
Sayangnya, Anne Mansouret, ibu kandung Banon, berpendapat lain. "Saya hanya mau mengatakan bahwa satu-satunya alasan mengapa anak saya tidak melaporkan (Strauss-Kahn) adalah karena saya meyakinkan dia agar tidak mengadu karena saya pikir (waktu itu) hal tersebut lebih baik baginya," kata Mansouret kepada televisi pemerintah Perancis.
Usut punya usut, Mansouret adalah kawan satu partai politik Strauss-Kahn di Partai Sosialis kiri-tengah. Bahkan, Strauss-Kahn adalah pemimpin partai politik itu. Kini, Mansouret menyatakan bahwa ia kini menyesal telah memberikan nasihat itu kepada anaknya.
Sejatinya, Tristane Banon pernah mengeluarkan tudingan itu dalam sebuah acara diskusi di televisi pada 2007. Akan tetapi, nama Strauss-Kahn disensor ketika ditayangkan.