KOMPAS.com — Peta politik di Thailand bakal menghangat dalam waktu dekat. Setidaknya, partai oposisi yakni Pheu Thai sudah menjagokan seorang perempuan bernama Yingluck untuk berhadap-hadapan dengan petahana Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva pada pemilihan umum 3 Juli mendatang.
Yingluck memang bukan sosok asing di Negeri Gajah Putih. Perempuan kelahiran kelahiran 21 Juni 1967 itu adalah bungsu alias anak kesembilan keluarga Shinawatra. Adik kandung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra tersebut adalah peraih gelar master di Kentucky State University. Kemudian, sejak 1 Desember 2006, ia menjadi Presiden Eksekutif dan Sekretaris dari SC Asset Corporation Public Company Limited. Ia juga pernah menjadi petinggi unit operator seluler Thailand, Shin Corp.
Pada 23 Januari 2006, keluarga Shinawatra menjual 49,6 persen saham perusahaannya ke Temasek Holdings, lengan investasi Pemerintah Singapura, seharga 1,88 miliar dollar AS. Selain menjadi operator seluler, Shin Corp juga bergerak di bidang satelit, media dan iklan, e-business, dan sebagainya.
Sampai kini, Yingluck memang lebih dikenal sebagai pengusaha dan bisa dikatakan tidak memiliki pengalaman politik. Andai Pheu Thai memenangi pemilu, bukan tidak mungkin kalau Yingluck bakal menjegal Abhisit.
Thaksin Shinawatra dilengserkan dari kekuasaan dalam kudeta militer pada 2006. Kendati demikian, sebagaimana warta Bangkok Post, AP, dan AFP pada Senin (16/5/2011), dia menjalin hubungan yang erat dengan massa pendukungnya dari tempat pengasingannya di Dubai.
Pemilihan awal Juli merupakan pemilihan pertama sejak tentara membubarkan aksi pendudukan oleh massa pendukung Thaksin di pusat kota Bangkok tahun lalu. Pemilihan tersebut juga dipandang sebagai ujian pemilihan pertama bagi Abhisit Vejjajiva. Pemerintahan koalisi yang dipimpin oleh Abhisit mulai berkuasa pada 2008 setelah pengadilan membubarkan partai yang ketika itu berkuasa di Thailand, Thai Rak Thai.