Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Merekrut Anak-anak Pengebom Bunuh Diri

Kompas.com - 16/05/2011, 03:11 WIB

Perintah dari guru agama mereka jelas: pergilah ke Afganistan, pakai rompi bunuh diri, dan bunuh pasukan asing.

Dengan perintah itu, Ghulam Farooq yang berusia 9 tahun meninggalkan rumahnya di Pakistan dengan tiga calon bocah pengebom lain dan menuju ke Afganistan timur.

Mereka diberi tahu akan ada dua anggota Taliban menanti mereka di penyeberangan perbatasan Torkham di provinsi Nangarhar. Namun, para anggota badan intelijen Afganistan yang telah mendapat petunjuk mengenai rencana keempat bocah itu menangkap mereka di perbatasan itu.

”Mullah kami mengatakan pada kami bahwa ketika kami melakukan serangan bunuh diri, semua orang di sekitar kita akan mati, tetapi kami akan tetap hidup,” kata Farooq, Sabtu, di sebuah tempat penahanan untuk anak-anak di ibukota Afganistan, Kabul.

Dia adalah salah seorang dari lima tersangka pengebom bunuh diri—semua anak laki-laki remaja atau bahkan lebih muda —yang dipamerkan badan intelijen Afganistan di hadapan wartawan, fotografer, dan kamerawan saat konferensi pers pada 7 Mei dalam upaya untuk membuat opini publik melawan Taliban.

Farooq dan anak-anak laki lain ditahan di tempat penahanan yang mirip pusat pelatihan kejuruan. Tidak ada penjaga bersenjata. Fasilitas itu juga memiliki ruang kelas dan halaman bermain. Dalam sebuah kunjungan ke pusat itu, Farooq tersenyum dan mengatakan dia akan ke sekolah dan bahwa dia dan anak-anak lain belajar membuat permadani dan pertukangan. Fasilitas itu mempunyai puluhan anak laki-laki, sebagian besar ditahan karena kasus kriminal.

Para pejabat intelijen Afgan mengatakan Taliban memilih anak-anak laki karena mereka lebih mudah direkrut dibandingkan orang dewasa dan cenderung mempercayai apa yang dikatakan perekrut mereka.

Taliban membantah tuduhan itu. Dalam pernyataan sepekan lalu, juru bicara Taliban, Qari Yousef Ahmadi mengatakan, kode etik Taliban melarang orang-orang muda tinggal di pusat militer dengan para pejuang.

Menurut para pejabat Afganistan, penggunaan anak-anak untuk melakukan pengeboman bunuh diri bukan taktik baru. Namun juru bicara badan intelijen Afganistan, Latifullah Mashal, mengatakan akhir-akhir ini ada peningkatan dalam penggunaan anak-anak.

Dalam dua bulan terakhir, katanya, anak-anak pengebom bunuh diri melakukan dua serangan. Farooq dan tiga anak lain ditangkap bulan ini, juga seorang anak lagi. (AP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com