KOMPAS.com — Pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton yang menyebutkan rekor pelanggaran hak asasi manusia di China sangat menyedihkan bagi pemerintahan yang menolak demokrasi. Pernyataan itu, sebagaimana warta AP dan AFP, Sabtu (14/5/2011), termaktub dalam majalah Atlantic.
Karuan saja China pun marah dengan pernyataan itu. China kemudian terang-terangan menolak anggapan AS.
Tak cuma itu, China justru balik memperingatkan AS dengan menyebutkan pernyataan yang dikeluarkan Hillary Clinton itu sebagai upaya untuk menggeser kekacauan di Timur Tengah ke China.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Jiang Yu mengatakan, upaya untuk menggeser kerusuhan yang terjadi di Timur Tengah ke China itu akan gagal. "Tak pantas membandingkan China dengan kekacauan di kawasan Afrika Utara atau Timur," kata Jiang Yu.