Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Pakistan Bertanggung Jawab

Kompas.com - 13/05/2011, 17:20 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan bom kembar di pusat pelatihan pasukan keamanan di barat laut negara itu. Menurut pejabat keamanan, insiden itu menewaskan 55 tentara dan tiga warga sipil.     TV Geo melaporkan, seorang juru bicara Taliban menghubungi kantor-kantor media dan mengaku bertanggung jawab atas serangan di pusat pelatihan utama polisi perbatasan (FC), pasukan  milisi untuk menjaga keamanan di negara itu. Serangan Jumat itu adalah yang paling mematikan setelah pembunuhan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, oleh pasukan khusus AS di kota barat laut Pakistan, Abbottabad, 2 Mei. Al Qaeda dan Taliban Pakistan telah bersumpah untuk membalas kematian Osama bin Laden.    

Komandan FC Akbar Hoti, kepada wartawan di lokasi serangan di kota barat laut Shabqadar, menegaskan, 55 pria FC dan tiga warga sipil tewas, sementara lebih dari 100 orang, sebagian besar personel FC, terluka. Sebelumnya, pejabat Koordinasi Distrik Nisar Marwat mengatakan bahwa 68 personel FC tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka. Saluran TV lokal mengatakan bahwa korban tewas telah mencapai 70 orang.    

FC berada di bawah pemerintah federal dan melaksanakan tugas keamanan di seluruh negeri, kebanyakan di bagian barat laut dan barat daya negara. Kesatuan ini juga melaksanakan tugas-tugas antiteror dan telah melakukan beberapa serangan yang berhasil terhadap gerilyawan garis keras.    

Seorang petugas kepolisian di wilayah tersebut, Jehanzb Khan, mengatakan bahwa rekrutan FC yang menjadi sasaran itu telah menyelesaikan pelatihan dan seharusnya digunakan pada tugas setelah liburan 10 hari. Sumber-sumber kepolisian mengatakan, para penyerang memiliki intelijen tentang kapan para petugas pria FC itu diatur untuk kembali ke rumah mereka pada hari libur sebelum secara resmi menjalankan tugas.     Para pejabat mengatakan, FC yang dibunuh itu adalah di antara  818 personel yang baru saja menyelesaikan pelatihan selama satu tahun dan siap untuk menjalankan tugas setelah liburan. Hoti mengatakan, serangan pertama dilakukan oleh seorang pengendara sepeda motor yang menghantam kelompok petugas baru, yang telah berkumpul di pusat untuk selanjutnya kembali  ke asrama mereka. Ledakan kedua terjadi hanya satu menit setelah serangan pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com