Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tewas, Puluhan Demonstran Cedera

Kompas.com - 12/05/2011, 00:28 WIB

SANAA, KOMPAS.com — Pasukan keamanan Yaman membunuh dua pemrotes dan mencederai puluhan orang lainnya ketika pengunjuk rasa menuntut penggulingan Presiden Ali Abdullah Saleh, yang melumpuhkan dua kota besar, Rabu (11/5/2011), demikian dilaporkan penduduk dan para dokter.

Para penembak gelap menembak mati dua pengunjuk rasa di Taiz saat kerusuhan memasuki hari ketiga, yang melumpuhkan kota industri utama Yaman. "Puluhan orang cedera akibat kena tembak, gas air mata, dan dipukul oleh agen-agen berpakaian sipil dengan menggunakan pentungan," kata para dokter di Taiz.

Para pemrotes membalas dengan membakar satu kantor polisi. Arab Saudi dan Amerika Serikat khawatir aksi kekerasan meningkat yang dapat mendorong Yaman, yang telah dilanda konflik sipil, separatis, dan kekacauan, dapat digunakan cabang Al Qaeda di Yaman untuk melakukan operasi yang lebih bebas.

Pasukan keamanan di Taiz berusaha membubarkan satu protes yang memblokade kementerian pendidikan di wilayah itu, sekitar 200 km selatan ibu kota Sanaa.

Namun, para pemrotes bahkan memperluas blokade mereka untuk menutup pelayanan publik Taiz dan cabang kementerian perminyakan. Penduduk mengatakan, kota berpenduduk 540.000 jiwa itu secara efektif lumpuh.

"Toko-toko tutup dan jalan-jalan kosong dari para pejalan kaki, hanya para pemrotes berada di sekitar daerah-daerah di mana mereka berhadapan dengan pasukan keamanan," kata Wadji Abdullah, warga kota itu.

Para pemrotes juga menyebab kehidupan di kota Ibb lumpuh. "Hampir semua toko tutup di Ibb, kecuali beberapa toko saja yang menjual kebutuhan pangan. Tidak seorang pun pergi bekerja, ini tidak pernah terjadi sebelumnya di kota ini," kata penduduk Ali Noaman.

Negara jazirah Arab itu dilanda protes setiap hari selama tiga bulan. Para pemrotes kesal pada Saleh, yang tidak mau melepaskan kekuasaan yang sudah berlangsung selama 33 tahun. Saleh terus berusaha mencari jalan agar tetap bisa berkuasa. Banyak yang menyerukan agar pemogokan umum itu dilakukan setiap hari.

Yaman menghadapi krisis bahan bakar minyak, sedangkan kelompok suku terus memblokade provinsi Maarib, sumber utama minyak dan gasnya. Satu sumber mengatakan, pemerintah kehilangan pendapatan sekitar 3 juta dollar AS per hari karena ekspor terhambat.

Penduduk di daerah yang lebih terpencil juga mengalami kekurangan air bersih karena truk-truk berhenti mengangkut air akibat kesulitan bahan bakar minyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com