Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Bungsu Osama Hilang dalam Sergapan

Kompas.com - 11/05/2011, 11:57 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Seorang putra Osama bin Laden menghilang dalam serangan pasukan khusus Amerika Serikat yang menewaskan pemimpin Al Qaeda itu 2 Mei lalu, kata pejabat keamanan Pakistan, Selasa (10/5/2011). Kabar terbaru itu memperdalam kebingungan terkait nasib putra Osama yang dianggap sebagai "Putra Mahkota Teror" itu.

Tiga janda Osama, yang saat ini mendekam di tahanan Pakistan, telah mengatakan kepada interogator bahwa seorang putra Osama belum kelihatan sejak serangan pada Senin dini hari lalu itu. Kabar tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa Hamzah, putra bungsu pemimpin Al Qaeda dan orang kepercayaan terdekatnya itu, mungkin telah melarikan diri.

Gedung Putih semula mengklaim bahwa Hamzah (20) tewas di kompleks tempat tinggal Osama di Abbottabad, sekitar 30 mil dari Islamabad, ibu kota Pakistan. Namun, para pejabat AS kemudian mengatakan bahwa kakaknya yang lebih tua, yaitu Khalid (22), yang tewas, bukan Hamzah.

Senin malam lalu, sebuah sumber intelijen di Islamabad mengatakan kepada The Daily Telegraph bahwa telah terjadi perubahan laporan tentang apa yang telah terjadi, ditambah kesaksian para janda itu.

Osama, yang menikah lima kali, punya 24 anak. Tidak ada yang tahu pasti siapa saja yang berada dalam kompleks itu selama lima tahun Osama tinggal dan bersembunyi di tempat tersebut.

Ibu dari Hamzah, Khairiah Sabar, dilaporkan berada di antara para anggota keluarga Osama yang mendekam di tahanan Pakistan. Hamzah diketahui sebagai putra bungsu dari pemimpin teroris kelahiran Saudi itu. Hamzah telah digambarkan sebagai "Putra Mahkota Teror". Ia muncul di sebuah situs ekstremis untuk memperingati ulang tahun ketiga pengeboman 7 Juli di London, yang menewaskan 52 orang. Dia membacakan sebuah puisi yang disebut untuk "kehancuran" Amerika, Inggris, Perancis, dan Denmark.

Badan-badan intelijen percaya, Hamzah dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan Al Qaeda dan ia terlibat dalam pembunuhan pemimpin moderat Pakistan, Benazir Bhutto, tahun 2007.

Sementara itu, lebih dari seminggu setelah para istri—bersama 12 anak Osama—diamankan dari kompleks tempat tinggal mereka di Abbottabad oleh pihak keamanan Pakistan, interogator CIA masih belum diberi kesempatan untuk menanyai mereka. Para pejabat AS mengatakan, mereka percaya bahwa mereka akan segera diberi akses ke para perempuan itu. Namun, seorang pejabat Pakistan menyangkal bahwa izin akan segara diberikan. Pejabat itu mengatakan, penyidik lokal belum menyelesaikan penyelidikan mereka. "Masih terlalu dini untuk berpikir tentang hal ini," kata pejabat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com