Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Kapal Induk AS Sebelum Dirompak

Kompas.com - 09/05/2011, 00:20 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Pelajaran apa yang bisa dipetik dari pembebasan awak kapal MV Sinar Kudus? Hari Suhairi (30), mualim 3 MV Sinar Kudus meminta agar negara-negara di dunia bersatu melawan perompakan. Alasannya, perompakan di wilayah perairan Somalia sudah bertahun-tahun terjadi.

Padahal, sekitar perairan Somalia menjadi jalur perdagangan dunia. Hari menduga ada yang memelihara untuk memancing di air keruh.

"Perompakan di Somalia tidak lepas dari kondisi negara tersebut yang kacau. Pemerintahan tidak kuat dan banyak pengangguran. Sementara sekitar perairan Somalia menjadi jalur pelayaran internasional," kata Hari saat ditemui di rumahnya di Depok, Jawa Barat, Minggu (8/5/2011) malam.

Gangguan keamanan di wilayah ini meluas. Tidak hanya masuk ke wilayah Perairan Somalia, melainkan juga perairan internasional. MV Sinar Kudus contohnya, kapal ini dicegat perompak di perairan internasinal Laut Arab, sekitar 60 mil dari batas Perairan Somalia.

"Kami sudah di luar daerah rawan di antara Teluk Eden dan Pulau Suqutra. Namun tetap saja mengalami perompakan," kata Hari. Menurutnya, aneh jika negara-negara di dunia tidak bisa melawan perompakan.

Perompakan, katanya, sama halnya dengan tindak teror yang harus dilawan. Sayangnya hal ini belum menjadi semangat bersama di laut. Dia mengisahkan pengalaman awak MV Sinar Kudus, sebelum melewati Perairan Somalia.

Saat itu, awak kapal melaporkan perjalanannya ke UKMTO (United Kingdom Maritime Trade Operations). Laporan ini dimaksudkan agar dunia internasional mengetahui perjalanan MV Sinar Kudus.

Namun ketika terjadi perompakan, tidak ada respons dari organisasi maritim Inggris itu. Begitu pun ketika MV Sinar Kudus sesaat dikuasai perompak. "Kami sempat bersimpangan dengan kapal induk milik Amerika Serikat. Ada pesawat yang juga melintas di atas kami, tetapi mereka diam saja," katanya sambil terheran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

    Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

    Nasional
    PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

    PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

    Nasional
    Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

    Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

    Nasional
    Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

    Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

    Nasional
    Halalbihalal Merawat Negeri

    Halalbihalal Merawat Negeri

    Nasional
    Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

    Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

    Nasional
    Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

    Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

    Nasional
    Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

    Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

    Nasional
    Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

    Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

    Nasional
    Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

    Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

    Nasional
    Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

    Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

    Nasional
    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Nasional
    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    Nasional
    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com