Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penindasan di Suriah Perlu Reaksi Kuat!

Kompas.com - 07/05/2011, 07:24 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Pemerintahan Barack Obama mengancam akan melakukan "tindakan tambahan" terhadap Suriah jika pemerintah di Damaskus tak memperlihatkan "perubahan besar" dalam pendekatannya terhadap aksi protes.

"Amerika Serikat percaya, aksi tercela Suriah terhadap rakyatnya memerlukan reaksi kuat internasional," kata Gedung Putih dalam pernyataannya, Jumat (6/5/2011), yang mengutuk penggunaan "kekerasan brutal" untuk memadamkan aksi protes.

Gedung Putih menyatakan "sangat jelas" bahwa pasukan keamanan Pemerintah Suriah takkan memulihkan kestabilan dan takkan menghentikan tuntutan bagi perubahan di Suriah.

"Juga jelas bahwa pengumuman pembaruan palsu, seperti mengakhiri undang-undang darurat, tetapi kemudian memperluas jangkauan penangkapan, bahkan tanpa surat penangkapan, juga tak memenuhi tuntutan bagi perubahan di Suriah," katanya.

Gedung Putih mengingatkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad agar menghentikan penindasannya terhadap protes damai prodemokrasi. Jika tidak, "Amerika Serikat dan mitra internasionalnya akan melakukan tindakan tambahan untuk membuat jelas penentangan kuat terhadap cara Pemerintah Suriah memperlakukan rakyatnya".

Pada 30 April, AS memerintahkan pembekuan dan pembatasan transaksi keuangan Suriah, yang terutama ditujukan kepada Maher al-Assad, saudara presiden yang kuat dan menjadi komandan Divisi Lapis Baja Keempat—yang ditakuti.

Yang juga disebutkan namanya dalam perintah eksekutif dari Presiden AS Barack Obama adalah Direktur Intelijen Suriah Ali Mamluk dan mantan kepala dinas intelijen di Provinsi Daraa, Atif Najib, yang merupakan pusat kerusuhan politik.

Namun, pemerintahan Obama tak sampai mengincar Presiden Bashar dan sejauh ini belum menarik duta besarnya di Damaskus, Robert Ford. Ford baru tiba pada Januari dalam upaya meningkatkan hubungan.

Pernyataan paling akhir Gedung Putih tersebut adalah salah satu reaksi paling keras mengenai kondisi yang merosot di Suriah. Sebelumnya berbagai kelompok hak asasi manusia menyatakan pasukan Suriah menembak hingga tewas sedikitnya 26 pemrotes, Jumat (6/5/2011), selama "Hari Pembangkangan" terhadap pemerintah.

Pasukan keamanan memasuki Suriah tengah dan daerah pantai menjelang shalat Jumat dalam menguji tekad pengunjuk rasa, apakah akan tetap melakukan protes terhadap pemerintahan Presiden Al-Assad.

Dalam aksi unjuk kekuatan, tank berjaga-jaga di dekat pusat kota Homs, Rastan, dan Banias, dua hari belakangan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com