Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hambatan dan Potensi Menuju 2015

Kompas.com - 07/05/2011, 04:40 WIB

Para pemimpin ASEAN telah mempunyai komitmen bersama untuk membentuk ASEAN Economic Community 2015 atau Komunitas Ekonomi ASEAN. Pembentukan ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan di kawasan Asia Tenggara.

Di cetak biru ASEAN Economic Community (AEC) tercantum empat tujuan utama, yakni membentuk satu pasar dan basis produksi di ASEAN, meningkatkan daya saing ekonomi di kawasan, mengurangi kesenjangan ekonomi di ASEAN, dan mempercepat integrasi ekonomi ASEAN ke ekonomi global.

Untuk mencapai tujuan di atas, negara-negara ASEAN secara bertahap akan memfasilitasi perdagangan barang dan jasa, investasi, dan pergerakan tenaga kerja yang semakin luas (free flow of goods, services, investment, capital and labour) di kawasan ASEAN.

Beberapa kemajuan penting sudah dicapai. Untuk mendukung peningkatan perdagangan barang, didukung Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN, negara ASEAN-6 sudah menghapus 99,6 persen pos tarif.

ASEAN-6 merujuk pada Indonesia, Filipina, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Brunei. Di luar ASEAN-6 adalah CMLV (singkatan dari Kamboja, Myanmar, Laos, Vietnam) yang dianggap lebih terbelakang.

Untuk CMLV, sekitar 98,9 persen pos tarif dihapuskan yakni di Kamboja. Di Vietnam, Burma, dan Laos, pos tarif sudah di bawah 5 persen.

Fasilitas National Single Window juga dimulai diterapkan di beberapa negara untuk mengurangi biaya tinggi terkait dengan perdagangan internasional. Beberapa negara juga sudah mengurangi hambatan investasi secara bertahap.

Sektor jasa lambat

Namun, kemajuan soal pergerakan tenaga kerja, servis, dan peningkatan daya saing belum secepat di bidang yang lain.

Ada dua hal penting yang dapat menghambat pencapaian AEC, yakni infrastruktur dan kesenjangan antarnegara di ASEAN. Pembangunan infrastruktur sangat krusial karena hal itu mendukung peningkatan daya saing untuk memaksimalkan manfaat dari AEC. Di beberapa negara ASEAN, pembangunan infrastruktur agak tertinggal dalam lima tahun terakhir ini sehingga menghambat perbaikan daya saing ekonomi kawasan.

Indikatornya, ranking beberapa negara ASEAN dalam hal kualitas infrastruktur di Global Competitiveness Index menurun lima tahun terakhir. Kesenjangan pembangunan di kawasan ASEAN juga memengaruhi kemampuan beberapa negara meraih manfaat maksimal dari peningkatan kegiatan ekonomi di kawasan dan integrasi ASEAN dengan ekonomi global. (Edimon Ginting, Ekonom Senior Bank Pembangunan Asia, Berbasis di Jakarta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com