KOMPAS.com — Setelah ditutup pascagempa bermagnitudo 9,0 dan tsunami pada Jumat (11/3/2011), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima dibuka untuk perbaikan. Alhasil, pekerja pun masuk ke dalam reaktor itu.
Warta AP dan AFP pada Kamis (5/5/2011) menunjukkan, perusahaan listrik Tepco yang mengoperasikan reaktor itu mengatakan, para pekerja memasang ventilasi udara di reaktor satu. Tujuannya adalah untuk menyaring partikel radio aktif yang keluar dari reaktor itu. "Ada 12 pekerja yang masuk dan bekerja bergantian selama 10 menit," demikian pernyataan Tepco.
Untuk melaksanakan tugas itu, para pekerja memakai baju pengaman. Mereka juga membawa tabung oksigen.
Reaktor satu mengalami kerusakan berat akibat ledakan yang menghantam fasilitas nuklir tersebut. Gempa bumi dan tsunami merusak sistem pendinginan di reaktor tersebut sehingga memicu ada peringatan radiasi. Pemerintah Jepang sudah memutuskan kawasan dalam radius 20 kilimeter dari PLTN Fukushima yang meledak menjadi kawasan yang tak boleh dimasuki.
Diperkirakan hampir 14.000 orang tewas akibat bencana gempa dan tsunami yang mengempas Jepang. Lebih dari 13.000 orang dinyatakan hilang.
Nilai kerugian material akibat bencana ini diperkirakan 300 miliar dollar AS. Besarnya angka itu menjadikan bencana ini yang termahal di dunia.