Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadar Radioaktif Laut Pasifik Melonjak

Kompas.com - 04/05/2011, 16:59 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Kadar zat radioaktif telah melonjak di dasar laut Pasifik Jepang, terutama di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima, yang lumpuh akibat bencana gempa bumi dan tsunami pada Maret lalu, demikian dilaporkan operator reaktor itu.

"Sampel yang dikumpulkan dari kawasan di dasar laut yang terletak sekitar 15 kilometer (9 mil) dari PLTN Fukushima Daiichi mengandung radiaktif cesium-138 sebesar 1.400 becquerels per kilogram," kata Perusahaan Pembangkit Listrik Tokyo (TEPCO).

Kadar itu 600 kali lebih tinggi dari kadar maksimum di masa lalu, yaitu 2,3 becquerels per kilogram, yang terdeteksi di timur laut Prefektur Fukushima.

Sampel yang diambil hari Jumat itu juga mengandung kadar cesium-134 sebesar 1.300 becquerels dan yodium-131 sebesar 190 becquerels, demikian menurut pernyataan TEPCO yang dikeluarkan pada Selasa malam, setelah analisis pertama dari dasar laut sejak bencana 11 Maret.

Menurut juru bicara TEPCO, kadar kedua senyawa itu terlalu rendah untuk diukur pada masa lalu. Perusahaan itu tidak menyebutkan apakah kadar itu dianggap berbahaya.

Sementara itu, sampel yang diambil di lokasi lain, sekitar 20 kilometer (12 mil) dari reaktor juga menunjukkan kadar radiasi yang sama tinggi. TEPCO mengatakan akan terus memeriksa tingkat radiasi.

"Kita tidak bisa mengatakan apa-apa yang pasti dengan satu bukti. Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap lebih banyak sampel dan tetap memantau," kata juru bicara itu.

Sampel diambil dari kedalaman 20-30 meter (66-100 kaki) sekitar 3 kilometer dari pantai. PLTN Fukushima telah mengeluarkan radiasi ke udara, tanah, dan laut setelah mengalami kerusakan parah akibat gempa besar dan tsunami.

Kelompok pemerhati lingkungan hidup Greenpeace, Selasa lalu, mulai melakukan pengujian independen pada sampel air laut di sekitar PLTN Jepang yang lumpuh untuk kontaminasi radiasi.

"Sampel akan dikumpulkan di luar perairan teritorial 12 mil Jepang sesuai dengan peraturan pemerintah," kata Greenpeace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com